Kodim 0734 Yogyakarta menyiapkan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) prajurit atau sekitar 100 personil untuk mengamankan perayaan malam tahun baru. Ratusan prajurit tersebut akan dilengkapi dengan senjata organik guna menunjang jalannya pengamanan.
Komandan Kodim (Dandim) 0734 Yogyakarta, Letkol (Arh) Ananta Wira mengungkapkan, ada dua strategi jajarannya dalam melakukan pengamanan malam tahun baru. Pertama memperbantukan 1 SSK prajurit untuk melekat kepada institusi Polri dan strategi berikutnya yakni dengan menempatkan ratusan prajurit tersebut di Makodim.
“Ini bersifat eksidentil, namun yang pasti telah ada BKO (bawah kendali operasi) prajurit Kodim untuk diperbantukan kepada Polresta Yogakarta,” tegas Ananta Wira di Makodim Yogyakarta (28/12/2013) kemarin kepada wartawan.
Menurut Ananta Wira jumlah itu telah disesuaikan dengan kebutuhan serta tingkat potensi kerawanan yang mungkin terjadi di kota ini. Sebanyak 1 SSK itu juga belum termasuk prajurit intel berseragam preman yang akan ditugaskan di beberapa titik strategis seperti perempatan Tugu Yogyakarta, kawasan Malioboro hingga perempatan Kantor Pos Besar, maupun objek vital lain seperti Gedung Agung, Kepatihan dan kantor DPRD baik DIY maupun kota.
Menurut Ananta pihaknya tidak akan bertindak sendiri dalam memberikan perintah kepada prajurit. Komando akan dilakukan dengan berkoordiansi kepada jajaran Kepolisian, lantaran institusi tersebut yang memiliki kewanangan penuh dalam hal pengamanan malam tahun baru. (POL)
Home » Archives for 2013
Ajukan Tambahan Anggaran 2014, IPW Minta Kompolnas Dibubarkan
Permintaan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kepada pemerintah pusat untuk menambahkan anggaran operasional lembaga itu tahun 2014, mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Indonesia Police Watch (IPW).
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane menegaskan, pihaknya tidak setuju anggaran operasional Kompolnas pada tahun 2014 ditambah. Selain akan mengurangi APBN, penambahan anggaran tersebut juga sama sekali tidak bermanfaat untuk masyarakat.
"Tidak setuju, tidak ada manfaatnya buat masyarakat dan hanya akan menghabis-habiskan anggaran negara saja," kata Neta dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Jakarta, Selasa (31/12/2013).
Selain itu, Neta menilai, selama ini kinerja Kompolnas tidak jelas. Hal tersebut dapat dilihat dari refleksi akhir tahun yang diselenggarakan oleh lembaga tersebut, dimana kinerja Kompolnas tidak dijabarkan sama sekali. "Seharusnya Kompolnas dibubarkan saja, karena tugasnya tidak jelas," kata Neta. (Sindo)
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane menegaskan, pihaknya tidak setuju anggaran operasional Kompolnas pada tahun 2014 ditambah. Selain akan mengurangi APBN, penambahan anggaran tersebut juga sama sekali tidak bermanfaat untuk masyarakat.
"Tidak setuju, tidak ada manfaatnya buat masyarakat dan hanya akan menghabis-habiskan anggaran negara saja," kata Neta dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Jakarta, Selasa (31/12/2013).
Selain itu, Neta menilai, selama ini kinerja Kompolnas tidak jelas. Hal tersebut dapat dilihat dari refleksi akhir tahun yang diselenggarakan oleh lembaga tersebut, dimana kinerja Kompolnas tidak dijabarkan sama sekali. "Seharusnya Kompolnas dibubarkan saja, karena tugasnya tidak jelas," kata Neta. (Sindo)
Jelang Pemilu 2014 TNI Siapkan Pasukan Anti Huru-Hara
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan pasukan anti huru-hara untuk mengamankan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
"Secara hardware kami sudah siapkan pasukan (anti) huru hara yang selama ini prajurit-prajurit TNI cukup lama tidak mengenalnya. Nah akan kita latih lagi, agar kalau dibutuhkan bantuan, kami siap," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Jakarta, Selasa.
Usai melepas Kontigen Garuda XX-K/MONUSCO ke Kongo di Markas Besar TNI Cilangkap, ia mengatakan bahwa personel pasukan penindakan huru-hara akan dilengkapi dengan peralatan pendukung standar untuk menjalankan tugas pengamanan.
Menurut dia, TNI juga sudah berkomunikasi dengan pemangku terkait lain seperti Kepala Polri Jenderal Pol Sutarman soal prosedur pengamanan Pemilu 2014.
Panglima TNI juga menegaskan bahwa prajurit TNI tidak ikut dalam politik praktis.
"Dalam setiap kesempatan saya sampaikan prajurit TNI absolutely harus netral. Prajurit dan komandan yang langgar perintah saya ini, akan hadapi risiko keras," katanya. (Antara)
"Secara hardware kami sudah siapkan pasukan (anti) huru hara yang selama ini prajurit-prajurit TNI cukup lama tidak mengenalnya. Nah akan kita latih lagi, agar kalau dibutuhkan bantuan, kami siap," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Jakarta, Selasa.
Usai melepas Kontigen Garuda XX-K/MONUSCO ke Kongo di Markas Besar TNI Cilangkap, ia mengatakan bahwa personel pasukan penindakan huru-hara akan dilengkapi dengan peralatan pendukung standar untuk menjalankan tugas pengamanan.
Menurut dia, TNI juga sudah berkomunikasi dengan pemangku terkait lain seperti Kepala Polri Jenderal Pol Sutarman soal prosedur pengamanan Pemilu 2014.
Panglima TNI juga menegaskan bahwa prajurit TNI tidak ikut dalam politik praktis.
"Dalam setiap kesempatan saya sampaikan prajurit TNI absolutely harus netral. Prajurit dan komandan yang langgar perintah saya ini, akan hadapi risiko keras," katanya. (Antara)
Panglima TNI lepas satuan tugas Konga XX-K ke Kongo
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melepas 175 anggota Satuan Tugas Kontigen Garuda (Konga) XX-K untuk bertugas selama satu tahun bersama misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Stabilisasi di Republik Demokratik Kongo (Mission de l'Organisation des Nations Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo/MONUSCO).
"Mereka akan berangkat pada Selasa malam (31/12) dan akan melaksanakan tugas pemelihara perdamaian dunia di Democratic Republic of Congo selama satu tahun," kata Panglima TNI, yang menjadi inspektur upacara pelepasan di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
Ia mengatakan pasukan itu akan menggantikan Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-J/MONUSCO yang masa tugasnya berakhir pada Desember 2013.
Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-K beranggotakan 175 orang yang terdiri atas 148 TNI Angkatan Darat, 18 TNI Angkatan Laut, lima TNI Angkatan Udara, dan empat personel dari Mabes TNI.
Satuan tugas itu dipimpin oleh Mayor CZI Nurdihin Adi Nugroho (abituren Akademi Militer Tahun 1998) yang dalam keseharian menjabat sebagai Komandan Detasemen Zeni Bangunan-2 Kodam VI/Mulawarman.
Menurut Moeldoko, Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-K/MONUSCO akan melakukan pemeliharaan jalan dari Dungu ke Ngilima, pemeliharaan rutin Runway Dungu, pembangunan hanggar Helipad, pengaspalan taxi way, dan pembuatan jembatan di Moke Faradje.
Pasukan juga akan membangun jalan dari Faradje ke Gilima sepanjang 24 kilometer dan perbaikan jalan Dungu- Faradje sepanjang 140 kilometer serta melanjutkan tugas pasukan sebelumnya.
Sebelum berangkat ke Kongo, pasukan Konga XX-K/MONUSCO telah melakukan latihan penyiapan di Pusat Misi Penyelenggara Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor, Jawa Barat, selama satu bulan. (VivaNews)
"Mereka akan berangkat pada Selasa malam (31/12) dan akan melaksanakan tugas pemelihara perdamaian dunia di Democratic Republic of Congo selama satu tahun," kata Panglima TNI, yang menjadi inspektur upacara pelepasan di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
Ia mengatakan pasukan itu akan menggantikan Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-J/MONUSCO yang masa tugasnya berakhir pada Desember 2013.
Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-K beranggotakan 175 orang yang terdiri atas 148 TNI Angkatan Darat, 18 TNI Angkatan Laut, lima TNI Angkatan Udara, dan empat personel dari Mabes TNI.
Satuan tugas itu dipimpin oleh Mayor CZI Nurdihin Adi Nugroho (abituren Akademi Militer Tahun 1998) yang dalam keseharian menjabat sebagai Komandan Detasemen Zeni Bangunan-2 Kodam VI/Mulawarman.
Menurut Moeldoko, Satuan Tugas Kizi TNI Konga XX-K/MONUSCO akan melakukan pemeliharaan jalan dari Dungu ke Ngilima, pemeliharaan rutin Runway Dungu, pembangunan hanggar Helipad, pengaspalan taxi way, dan pembuatan jembatan di Moke Faradje.
Pasukan juga akan membangun jalan dari Faradje ke Gilima sepanjang 24 kilometer dan perbaikan jalan Dungu- Faradje sepanjang 140 kilometer serta melanjutkan tugas pasukan sebelumnya.
Sebelum berangkat ke Kongo, pasukan Konga XX-K/MONUSCO telah melakukan latihan penyiapan di Pusat Misi Penyelenggara Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor, Jawa Barat, selama satu bulan. (VivaNews)
Tutup Tahun, PTDI Jual 2 Pesawat NC212i ke Militer Filipina
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen pesawat, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), berhasil memenangkan tender pengadaan pesawat untuk militer Filipina.
Perusahaan pelat merah yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat, ini siap menjual 2 unit pesawat tipe NC212i dengan nilai US$ 18 juta atau setara 820 juta peso.
"Kita menang 2 unit NC212i di proyek Light Lift Aircraft nilai budget US$ 18 juta," kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh dalam keterangan tertulisnya kepada, Senin (30/12/2013).
Tender pengadaan pesawat ini diadakan oleh Kementerian PertahananFiliphina untuk keperluan Angkatan Udara.
"Departemen of National Defense untuk keperluan Philippines Air Force," jelasnya.
Masa proses pengerjaan untuk 2 unit diproyeksi menelan waktu 18-20 bulan. NC212i sendiri merupakan pesawat generasi terbaru dari pesawat tipe NC212-200 atau NC212-400. Pesawat ini merupakan pesawat berukuran kecil.
Pesawat ini, bisa digunakan untuk keperluan komersial, angkut personil militer, kargo, misi khusus hingga transpotasi VIP. Untuk versi sipil penerbangan sipil, pesawat ini bisa dipasang 24 kursi penumpang.
Budiman menjelaskan, PTDI juga berencana mengikuti tender pesawat tipe medium di Kementerian Pertahanan Filiphina. PTDI siap menawarkan pesawat tipe CN235 Maritime Patrol Aircraft asli karya putra bangsa.
"Januari 2014 kita akan ikut tender berikutnya untuk 3-4 maritime patrol/military transport CN235," sebutnya. (Detik)
Pesawat NC 212 Buatan PT. Dirgantara Indonesia |
Perusahaan pelat merah yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat, ini siap menjual 2 unit pesawat tipe NC212i dengan nilai US$ 18 juta atau setara 820 juta peso.
"Kita menang 2 unit NC212i di proyek Light Lift Aircraft nilai budget US$ 18 juta," kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh dalam keterangan tertulisnya kepada, Senin (30/12/2013).
Tender pengadaan pesawat ini diadakan oleh Kementerian PertahananFiliphina untuk keperluan Angkatan Udara.
"Departemen of National Defense untuk keperluan Philippines Air Force," jelasnya.
Masa proses pengerjaan untuk 2 unit diproyeksi menelan waktu 18-20 bulan. NC212i sendiri merupakan pesawat generasi terbaru dari pesawat tipe NC212-200 atau NC212-400. Pesawat ini merupakan pesawat berukuran kecil.
Pesawat ini, bisa digunakan untuk keperluan komersial, angkut personil militer, kargo, misi khusus hingga transpotasi VIP. Untuk versi sipil penerbangan sipil, pesawat ini bisa dipasang 24 kursi penumpang.
Budiman menjelaskan, PTDI juga berencana mengikuti tender pesawat tipe medium di Kementerian Pertahanan Filiphina. PTDI siap menawarkan pesawat tipe CN235 Maritime Patrol Aircraft asli karya putra bangsa.
"Januari 2014 kita akan ikut tender berikutnya untuk 3-4 maritime patrol/military transport CN235," sebutnya. (Detik)
Satgas Indobatt Diminta Perketat Penjagaan
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama melaksanakan tugas sebagai misi perdamaian di Lebanon, Prajurit TNI yang tergabung dalam satgas Kontingen Garuda (Konga) XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) atau Indobatt (Indonesian Battalion), diperintahkan agar memperketat penjagaan di setiap pintu masuk markas (Main Gate)masing-masing UNP (United Nation Position), Sabtu (28/12/2013).
Dalam pengarahannya, Dansatgas Konga XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M. Asmi mengatakan bahwa, setiap personel militer dan sipil serta kendaraan baik mobil UN (United Nation), maupun mobil sipil yang akan masuk ataupun keluar dari markas wajib untuk dicek, mulai dari identitas pengemudi sampai kendaraannya.
"Kondisi di Lebanon saat ini yang tengah memanas menjadi perhatian penting saya selaku Komandan Satgas, guna mengamankan setiap personel TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di wilayah Lebanon Selatan maupun materiil yang menjadi tanggung jawab Satgas Indobatt dalam pelaksanaan tugasnya," kata Letkol Inf M. Asmi.
Dansatgas memerintahkan, jika ada hal yang mencurigakan agar segera dilaporkan kepada Komandan Peleton (Danton) maupun Komandan Kompi (Danki) masing-masing, agar segera dapat ditindak lanjuti.
Selain itu, langkah antisipasi lainnya diberlakukannya patroli ronda malam di masing-masing Markas Indobatt, yaitu: UN Post7-1 Adshit al Qusayr Markas Indobatt, UN Post7-3 Blate Markas Kompi Bravo, UN Post 9-2 Az Zikkiyah Markas Kompi Charlie dan UN Post 9-63 El Aadeisse serta UN Post 9-15 Kafer Killa Markas Kompi Alfa.
Sementara itu, Wadansatgas Indobatt Mayor Inf Ade Rony didampingi Kasilog Satgas Kapten Inf Dobby, Perwira Fuel Lettu Marinir Donny melaksanakan pengecekan kesiapan kendaraan tempur yang berada di UN Post9-2 Az Zikkiyah Markas Kompi Charlie.
"Inspeksi ini adalah untuk mengecek seberapa jauh kesiapan setiap kendaraan tempur Satgas Indobatt dalam mendukung pelaksanaan tugas patroli," katanya.
Jenis kendaraan tempur yang berada di Kompi Charlie, diantaranya jenis BTR 80-A buatan Rusia tahun 2002 sebanyak 12 unit, 2 unit VAB buatan Pindad jenis ANOA dan Ambulance serta 1 unit Panhard buatan Prancis. (Tribun)
Dalam pengarahannya, Dansatgas Konga XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M. Asmi mengatakan bahwa, setiap personel militer dan sipil serta kendaraan baik mobil UN (United Nation), maupun mobil sipil yang akan masuk ataupun keluar dari markas wajib untuk dicek, mulai dari identitas pengemudi sampai kendaraannya.
"Kondisi di Lebanon saat ini yang tengah memanas menjadi perhatian penting saya selaku Komandan Satgas, guna mengamankan setiap personel TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di wilayah Lebanon Selatan maupun materiil yang menjadi tanggung jawab Satgas Indobatt dalam pelaksanaan tugasnya," kata Letkol Inf M. Asmi.
Dansatgas memerintahkan, jika ada hal yang mencurigakan agar segera dilaporkan kepada Komandan Peleton (Danton) maupun Komandan Kompi (Danki) masing-masing, agar segera dapat ditindak lanjuti.
Selain itu, langkah antisipasi lainnya diberlakukannya patroli ronda malam di masing-masing Markas Indobatt, yaitu: UN Post7-1 Adshit al Qusayr Markas Indobatt, UN Post7-3 Blate Markas Kompi Bravo, UN Post 9-2 Az Zikkiyah Markas Kompi Charlie dan UN Post 9-63 El Aadeisse serta UN Post 9-15 Kafer Killa Markas Kompi Alfa.
Sementara itu, Wadansatgas Indobatt Mayor Inf Ade Rony didampingi Kasilog Satgas Kapten Inf Dobby, Perwira Fuel Lettu Marinir Donny melaksanakan pengecekan kesiapan kendaraan tempur yang berada di UN Post9-2 Az Zikkiyah Markas Kompi Charlie.
"Inspeksi ini adalah untuk mengecek seberapa jauh kesiapan setiap kendaraan tempur Satgas Indobatt dalam mendukung pelaksanaan tugas patroli," katanya.
Jenis kendaraan tempur yang berada di Kompi Charlie, diantaranya jenis BTR 80-A buatan Rusia tahun 2002 sebanyak 12 unit, 2 unit VAB buatan Pindad jenis ANOA dan Ambulance serta 1 unit Panhard buatan Prancis. (Tribun)
Militer Indonesia Minati Pesawat Tempur Sukhoi SU-35
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan TNI sedang mempelajari kemungkinan memperkuat armada kapal selam Indonesia dengan kapal selam Kilo dari Rusia.
“Saat ini kami masih mempelajari dan menghitung rencana untuk memperkuat pertahanan kita di perairan”. “Akan lebih bagus lagi jika kita bisa mendapatkan kapal selam Kilo Class, yang memiliki peluru kendali dengan jangkauan tembak yang jauh”, ujar Panglima TNI di Jakarta, Minggu. 29/12/2013.
Kapal selam jenis Kilo bisa menembak dari dalam laut dengan sasaran permukaan sejauh 400 km. Tim teknis dari Angkatan Laut akan dikirim ke Rusia untuk mempelajari tawaran kapal selam tersebut.
Selain itu, TNI juga menunggu kedatangan helikopter Apache dari Amerika Serikat. Helikopter Apache hanya digunakan oleh sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Singapura.
TNI juga telah memesan sejumlah tank Leopard yang merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
Dari Perancis dan Inggris, Indonesia berencana mengimpor peralatan untuk sistem pertahanan udara.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, ia juga ingin TNI bisa memiliki Sukhoi SU-35, yang merupakan seri terbaru dari pesawat tempur Sukhoi Rusia.
Panglima TNI berharap sebagian besar alutsista yang sudah dipesan, bisa ditampilkan pada HUT TNI 5 Oktober 2014, di Surabaya – Jawa Timur. “Hal ini untuk mengirim pesan bahwa presiden telah mengambil langkah progresif menuju modernisasi sistem pertahanan Indonesia. Untuk standar ASEAN, alutsista kita akan menjanjikan”. (Antaranews | JKGR)
Sukhoi SU-35, Time to Rock and Roll |
“Saat ini kami masih mempelajari dan menghitung rencana untuk memperkuat pertahanan kita di perairan”. “Akan lebih bagus lagi jika kita bisa mendapatkan kapal selam Kilo Class, yang memiliki peluru kendali dengan jangkauan tembak yang jauh”, ujar Panglima TNI di Jakarta, Minggu. 29/12/2013.
Kapal selam jenis Kilo bisa menembak dari dalam laut dengan sasaran permukaan sejauh 400 km. Tim teknis dari Angkatan Laut akan dikirim ke Rusia untuk mempelajari tawaran kapal selam tersebut.
Selain itu, TNI juga menunggu kedatangan helikopter Apache dari Amerika Serikat. Helikopter Apache hanya digunakan oleh sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Singapura.
TNI juga telah memesan sejumlah tank Leopard yang merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
Dari Perancis dan Inggris, Indonesia berencana mengimpor peralatan untuk sistem pertahanan udara.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, ia juga ingin TNI bisa memiliki Sukhoi SU-35, yang merupakan seri terbaru dari pesawat tempur Sukhoi Rusia.
Panglima TNI berharap sebagian besar alutsista yang sudah dipesan, bisa ditampilkan pada HUT TNI 5 Oktober 2014, di Surabaya – Jawa Timur. “Hal ini untuk mengirim pesan bahwa presiden telah mengambil langkah progresif menuju modernisasi sistem pertahanan Indonesia. Untuk standar ASEAN, alutsista kita akan menjanjikan”. (Antaranews | JKGR)
Main Battle Tank Leopard Sangat Dibutuhkan Untuk Menjaga Perbatasan di Kalimantan
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman mengatakan "main battle tank Leopard" sangat dibutuhkan untuk menjaga perbatasan di Kalimantan.
Pangdam Mulawarman di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu, mengatakan perbatasan di Kalimantan sangat rawan, terutama terkait keamanan karena Kalimantan memiliki banyak titik perbatasan dengan wilayah Malaysia dan Singapura.
"Di perbatasan masih sering terjadi pembalakan liar, pertambangan liar dan pencurian ikan. Orang luar seperti sudah ingin caplok sekitar perbatasan kita. Dengan adanya Leopard akan membuat moril lawan jatuh," katanya saat menerima kunjungan wartawan dari Jakarta, di Markas Komando Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama, Sungai Ulin, Kota Banjarbaru.
Menurut dia, keberadaan Leopard akan semakin memperkuat alutsista canggih yang ada di jajaran Kodam VI/Mulawarman. Saat ini, tank yang ada di Kodam merupakan tank ringan berjenis AMX dan Scorpion. "Paling tidak, satu kompi tank Leopard (delapan unit) dapat ditempatkan di Kalimantan," tuturnya.
Dalam waktu dekat ini Kodam Mulawarman akan menerima Multi Launcher Roket System (MLRS). Selain itu sudah terbentuk Skuadron Penerbad yang diperkuat 4 heli tempur dan 4 heli angkut.
Saat ini, kata Dicky, Kodam Mulawarman juga sudah menyiapkan satu batalyon kavaleri. Sebelumnya, Kodam ini hanya memiliki detasemen kavaleri.
Kodam Mulawarman juga memperbanyak pos-pos gabungan dengan Malaysia untuk menjaga perbatasan. Keberadaan pos ini untuk mempersempit upaya adanya pemindahan patok perbatasan dan untuk menghalau para pembalak yang notabene berasal dari Malaysia.
Kodam Mulawarman bertanggung jawab menjaga perbatasan di Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Dicky mengatakan daerah perbatasan itu cukup rawan. Baru-baru ini, pihaknya menangkan 11 bandar shabu-shabu."Bukti yang berhasil disita adalah 6,6 gram shabu dan uang tunai Rp2,6 miliar. Uang itu diperkirakan dari hasil transaksi shabu," katanya.
Atas temuan itu, Dicky juga melakukan operasi gabungan dengan kepolisian dan kejaksaan karena dikhawatirkan banyak narkoba masuk melalui perbatasan ini."Biasanya mereka menyamar sebagai nelayan dan memasukkan narkoba melalui jalur sungai," katanya. (ROL)
Pangdam Mulawarman di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu, mengatakan perbatasan di Kalimantan sangat rawan, terutama terkait keamanan karena Kalimantan memiliki banyak titik perbatasan dengan wilayah Malaysia dan Singapura.
"Di perbatasan masih sering terjadi pembalakan liar, pertambangan liar dan pencurian ikan. Orang luar seperti sudah ingin caplok sekitar perbatasan kita. Dengan adanya Leopard akan membuat moril lawan jatuh," katanya saat menerima kunjungan wartawan dari Jakarta, di Markas Komando Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama, Sungai Ulin, Kota Banjarbaru.
Menurut dia, keberadaan Leopard akan semakin memperkuat alutsista canggih yang ada di jajaran Kodam VI/Mulawarman. Saat ini, tank yang ada di Kodam merupakan tank ringan berjenis AMX dan Scorpion. "Paling tidak, satu kompi tank Leopard (delapan unit) dapat ditempatkan di Kalimantan," tuturnya.
Dalam waktu dekat ini Kodam Mulawarman akan menerima Multi Launcher Roket System (MLRS). Selain itu sudah terbentuk Skuadron Penerbad yang diperkuat 4 heli tempur dan 4 heli angkut.
Saat ini, kata Dicky, Kodam Mulawarman juga sudah menyiapkan satu batalyon kavaleri. Sebelumnya, Kodam ini hanya memiliki detasemen kavaleri.
Kodam Mulawarman juga memperbanyak pos-pos gabungan dengan Malaysia untuk menjaga perbatasan. Keberadaan pos ini untuk mempersempit upaya adanya pemindahan patok perbatasan dan untuk menghalau para pembalak yang notabene berasal dari Malaysia.
Kodam Mulawarman bertanggung jawab menjaga perbatasan di Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Dicky mengatakan daerah perbatasan itu cukup rawan. Baru-baru ini, pihaknya menangkan 11 bandar shabu-shabu."Bukti yang berhasil disita adalah 6,6 gram shabu dan uang tunai Rp2,6 miliar. Uang itu diperkirakan dari hasil transaksi shabu," katanya.
Atas temuan itu, Dicky juga melakukan operasi gabungan dengan kepolisian dan kejaksaan karena dikhawatirkan banyak narkoba masuk melalui perbatasan ini."Biasanya mereka menyamar sebagai nelayan dan memasukkan narkoba melalui jalur sungai," katanya. (ROL)
Kemhan Berhasil Uji Coba Roket Pertahanan
Selama empat hari dari tanggal 16 sampai dengan19 Desember 2013 tim Direktorat Teknologi dan Industri Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Alat Peralatan Pertahanan Balitbang Kemhan berhasil melakukan uji coba peluncuran enam unit roket yaitu dua unit RX-1210 mm dan empat unit R-han 1220 mm, di Tanjung Sangkowo Kecamatan Morotai Timur Maluku Utara, Rabu (18/12).
Peluncuran roket tipe ini merupakan peluncuran pertama roket tipe RX-1210 mm dan R-Han 1220 mm yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan Balitbang Kemhan. Roket ini memiliki fungsi sebagai roket Artileri Medan (Armed) dan diproyeksikan untuk dipergunakan oleh satuan-satuan Artileri Medan TNI AL dan TNI AD.
Keenam roket tersebut merupakan pengembangan lanjutan dari roket R-Han 122 mm yang diujicobakan di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Sumatera Selatan. Roket RX-1210 mm memiliki daya jangkau 14 km dan R-han 1220 mm memiliki daya jangkau 20 km. Pada tahun 2014 Balitbang Kemhan menargetkan akan meluncurkan roket dengan jarak tembak yang lebih jauh dan akurasi tinggi. Program ini merupakan salah satu program Kemhan dalam rangka mewujudkan kemandirian industri pertahanan.
Uji coba ini merupakan hasil kerjasama tim konsorsium roket nasional dari beberapa lembaga terkait yaitu Kemhan, LAPAN RI, PT.DI, Kemristek, PT. PINDAD dan PT. Krakatau Steel.
Berdasarkan UU No. 16/2012 tentang Industri Pertahanan pasal 28 disebutkan bahwa peningkatan kemampuan dan penguasaan teknologi Industri Pertahanan dilakukan melalui penelitian dan pengembangan serta perekayasaan dalam suatu sistem nasional. Selain itu pelaksana penelitian dan pengembangan serta perekayasaan sebagaimana dimaksud terdiri atas lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, institusi penelitian dan pengembangan, baik lembaga pemerintah maupun swasta nasional di bidang pertahanan dan keamanan, pengguna dalam hal ini TNI, serta industri alat utama. (DMC)
Peluncuran roket tipe ini merupakan peluncuran pertama roket tipe RX-1210 mm dan R-Han 1220 mm yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan Balitbang Kemhan. Roket ini memiliki fungsi sebagai roket Artileri Medan (Armed) dan diproyeksikan untuk dipergunakan oleh satuan-satuan Artileri Medan TNI AL dan TNI AD.
Keenam roket tersebut merupakan pengembangan lanjutan dari roket R-Han 122 mm yang diujicobakan di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Sumatera Selatan. Roket RX-1210 mm memiliki daya jangkau 14 km dan R-han 1220 mm memiliki daya jangkau 20 km. Pada tahun 2014 Balitbang Kemhan menargetkan akan meluncurkan roket dengan jarak tembak yang lebih jauh dan akurasi tinggi. Program ini merupakan salah satu program Kemhan dalam rangka mewujudkan kemandirian industri pertahanan.
Uji coba ini merupakan hasil kerjasama tim konsorsium roket nasional dari beberapa lembaga terkait yaitu Kemhan, LAPAN RI, PT.DI, Kemristek, PT. PINDAD dan PT. Krakatau Steel.
Berdasarkan UU No. 16/2012 tentang Industri Pertahanan pasal 28 disebutkan bahwa peningkatan kemampuan dan penguasaan teknologi Industri Pertahanan dilakukan melalui penelitian dan pengembangan serta perekayasaan dalam suatu sistem nasional. Selain itu pelaksana penelitian dan pengembangan serta perekayasaan sebagaimana dimaksud terdiri atas lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, institusi penelitian dan pengembangan, baik lembaga pemerintah maupun swasta nasional di bidang pertahanan dan keamanan, pengguna dalam hal ini TNI, serta industri alat utama. (DMC)
Tujuh truk trailer Freeport diberondong tembakan
Sebanyak tujuh truk trailer yang mengangkut konteiner PT Freeport Indonesia diberondong tembakan oleh sekelompok orang bersenjata yang belum diketahui identitasnya di sekitar Mil 41 ruas jalan yang menghubungkan Timika-Tembagapura, Jumat.
Kabid Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo Hartono yang dihubungi ATARA News dari Timika, Jumat membenarkan terjadinya insiden tersebut.
Menurut Pudjo, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Meski demikian, sebanyak tujuh truk trailer pengangkut konteiner PT Freeport mengalami kerusakan akibat terkena tembakan peluru tajam.
Insiden penembakan tersebut terjadi pada Jumat sekitar pukul 13.30 WIT. Saat itu iring-iringan kendaran pengangkut konteiner PT Freeport sedang melintas di lokasi kejadian dalam perjalanan dari arah Pelabuhan Portsite Amamapare menuju Tembagapura.
Iring-iringan kendaraan truk trailer pengangkut konteiner Freeport tersebut berjumlah 18 kendaraan dikawal oleh anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole.
Setelah berhenti sebentar di Mil 40 untuk menambah personel pengamanan, iring-iringan kendaraan kembali melanjutkan perjalanan. Namun sebelum mencapai Mil 42, iring-iringan kendaraan tersebut dihujani tembakan dari arah kanan jalan.
Meski demikian, iring-iringan kendaraan tersebut terus melanjutkan perjalanan hingga mencapai Mil 50.
Beberapa kendaraan yang terkena tembakan antaran lain truk trailer nomor lambung 0872 yang dikemudikan Yohanes Paliling, truk trailer nomor lambung 020868 yang dikemudikan Sukri R, truk trailer nomor lambung 020826 yang dikemudikan Sutrisno, truk trailer nomor lambung 021014 yang dikemudikan Ibrahim, truk trailer nomor lambung 020956 yang dikemudikan Sukri, truk trailer nomor lambung 020896 yang dikemudikan Ayos dan truk trailer yang dikemudikan Efendi.
Mendengar informasi adanya penembakan terhadap iring-iringan kendaraan tersebut, anggota TNI dari Detasemen Kaveleri 3 Srigala Ceta yang dipimpin Sertu Rahmad Rauf Luande menggunakan Panser Anoa menuju ke lokasi dari arah Mil 38.
Anggota TNI sempat menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk mencari pelaku penembakan.
Informasi lain yang dihimpun menyebutkan dalam insiden tersebut, salah seorang supir truk trailer bernama Ayos Ansori terluka di bagian leher dan pinggang akibat terkena serpihan kaca mobil.
Insiden penembakan terhadap iring-iringan truk trailer PT Freeport tersebut merupakan yang pertama terjadi selama pekan ini di saat sebagian besar warga masih merayakan Natal.(Antara)
Kabid Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo Hartono yang dihubungi ATARA News dari Timika, Jumat membenarkan terjadinya insiden tersebut.
Menurut Pudjo, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Meski demikian, sebanyak tujuh truk trailer pengangkut konteiner PT Freeport mengalami kerusakan akibat terkena tembakan peluru tajam.
Insiden penembakan tersebut terjadi pada Jumat sekitar pukul 13.30 WIT. Saat itu iring-iringan kendaran pengangkut konteiner PT Freeport sedang melintas di lokasi kejadian dalam perjalanan dari arah Pelabuhan Portsite Amamapare menuju Tembagapura.
Iring-iringan kendaraan truk trailer pengangkut konteiner Freeport tersebut berjumlah 18 kendaraan dikawal oleh anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole.
Setelah berhenti sebentar di Mil 40 untuk menambah personel pengamanan, iring-iringan kendaraan kembali melanjutkan perjalanan. Namun sebelum mencapai Mil 42, iring-iringan kendaraan tersebut dihujani tembakan dari arah kanan jalan.
Meski demikian, iring-iringan kendaraan tersebut terus melanjutkan perjalanan hingga mencapai Mil 50.
Beberapa kendaraan yang terkena tembakan antaran lain truk trailer nomor lambung 0872 yang dikemudikan Yohanes Paliling, truk trailer nomor lambung 020868 yang dikemudikan Sukri R, truk trailer nomor lambung 020826 yang dikemudikan Sutrisno, truk trailer nomor lambung 021014 yang dikemudikan Ibrahim, truk trailer nomor lambung 020956 yang dikemudikan Sukri, truk trailer nomor lambung 020896 yang dikemudikan Ayos dan truk trailer yang dikemudikan Efendi.
Mendengar informasi adanya penembakan terhadap iring-iringan kendaraan tersebut, anggota TNI dari Detasemen Kaveleri 3 Srigala Ceta yang dipimpin Sertu Rahmad Rauf Luande menggunakan Panser Anoa menuju ke lokasi dari arah Mil 38.
Anggota TNI sempat menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk mencari pelaku penembakan.
Informasi lain yang dihimpun menyebutkan dalam insiden tersebut, salah seorang supir truk trailer bernama Ayos Ansori terluka di bagian leher dan pinggang akibat terkena serpihan kaca mobil.
Insiden penembakan terhadap iring-iringan truk trailer PT Freeport tersebut merupakan yang pertama terjadi selama pekan ini di saat sebagian besar warga masih merayakan Natal.(Antara)
Pasukan Perbatasan Papua Siaga dan Waspadai OPM
Puluhan foto petinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM) disebarkan ke prajurit yang akan bertugas di perbatasan Papua dan Papua Nugini. Tujuannya agar mereka bisa mengenal siapa saja yang patut untuk diwaspadai pada saat mereka bertugas di wilayah tersebut.
"Walaupun kerawanannya sudah menurun, namun kita harus tetap siaga," kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam), Mayor Jenderal Dicky Wainal Usman, di sela-sela penyiapan Satuan Petugas Pengamanan Indonesia-Papua Nugini, di Markas Komando Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama, Sungai Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (27/12).
Kodam Mulawarman menyiapkan 650 personel untuk mengamankan perbatasan Indonesia dan Papua Nugini selama sembilan bulan. Mereka akan mulai bertugas pada akhir Februari 2014 mendatang.
Sebelum diberangkatkan ke Papua, para personel yang berasal dari
Yonif 623/BWU dan Yonif 600/Raider itu harus melakukan latihan pratugas selama tiga minggu. Pratugas ini difokuskan pada persiapan tempur dan teori penyergapan. Selain itu, mereka juga dibekali keahlian bersosialisasi untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat setempat.
Selain persoalan OPM, Pangdam juga menekankan bahaya serangan malaria. Dia meminta petugas medis menyiapkan segala keperluan agar sebelum menginjak Papua para prajurit sudah dibekali imunitas tinggi terhadap malaria. "Malaria menjadi tantangan bagi kalian. Kalau terkena itu, kita tak bisa bekerja. Apalagi terkena malaria tropika," katanya.
Selain malaria, Dicky juga meminta prajuritnya menjaga perilaku terkait tinggi kasus HIV/AIDS di Papua. "Penyakit sipilis pun harus kalian waspadai," ujarnya.
Personel akan dihadapkan pada kondisi alam Papua yang ekstrem. Perjalanan dari Kalimantan ke Papua pun membutuhkan waktu hingga satu bulan. Dimulai dengan menggunakan kapal dari Pontianak ke Papua yang menghabiskan waktu tiga minggu, dilanjutkan dengan perjalanan darat sekitar 75 kilometer.
Belum sampai di situ, para prajurit pun harus melanjutkan perjalanan dengan pesawat angkut dan kemudian berpindah ke helikopter. Turun dari helikopter, mereka masih harus melakukan perjalanan selama sehari dengan rute menanjak sebelum akhirnya tiba di daerah perbatasan.
Fokus di Jayapura
Komandan Yonif 623/BWU, Mayor Singgih Pambudi Arinto, mengatakan pengamanan di perbatasan RI-Papua Nugini akan difokuskan di sektor Jayapura dan Keerom. Singgih menambahkan para prajurit juga akan membantu petugas imigrasi dan bea cukai, selain menjaga perbatasan. (KJ)
"Walaupun kerawanannya sudah menurun, namun kita harus tetap siaga," kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam), Mayor Jenderal Dicky Wainal Usman, di sela-sela penyiapan Satuan Petugas Pengamanan Indonesia-Papua Nugini, di Markas Komando Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama, Sungai Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (27/12).
Kodam Mulawarman menyiapkan 650 personel untuk mengamankan perbatasan Indonesia dan Papua Nugini selama sembilan bulan. Mereka akan mulai bertugas pada akhir Februari 2014 mendatang.
Sebelum diberangkatkan ke Papua, para personel yang berasal dari
Yonif 623/BWU dan Yonif 600/Raider itu harus melakukan latihan pratugas selama tiga minggu. Pratugas ini difokuskan pada persiapan tempur dan teori penyergapan. Selain itu, mereka juga dibekali keahlian bersosialisasi untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat setempat.
Selain persoalan OPM, Pangdam juga menekankan bahaya serangan malaria. Dia meminta petugas medis menyiapkan segala keperluan agar sebelum menginjak Papua para prajurit sudah dibekali imunitas tinggi terhadap malaria. "Malaria menjadi tantangan bagi kalian. Kalau terkena itu, kita tak bisa bekerja. Apalagi terkena malaria tropika," katanya.
Selain malaria, Dicky juga meminta prajuritnya menjaga perilaku terkait tinggi kasus HIV/AIDS di Papua. "Penyakit sipilis pun harus kalian waspadai," ujarnya.
Personel akan dihadapkan pada kondisi alam Papua yang ekstrem. Perjalanan dari Kalimantan ke Papua pun membutuhkan waktu hingga satu bulan. Dimulai dengan menggunakan kapal dari Pontianak ke Papua yang menghabiskan waktu tiga minggu, dilanjutkan dengan perjalanan darat sekitar 75 kilometer.
Belum sampai di situ, para prajurit pun harus melanjutkan perjalanan dengan pesawat angkut dan kemudian berpindah ke helikopter. Turun dari helikopter, mereka masih harus melakukan perjalanan selama sehari dengan rute menanjak sebelum akhirnya tiba di daerah perbatasan.
Fokus di Jayapura
Komandan Yonif 623/BWU, Mayor Singgih Pambudi Arinto, mengatakan pengamanan di perbatasan RI-Papua Nugini akan difokuskan di sektor Jayapura dan Keerom. Singgih menambahkan para prajurit juga akan membantu petugas imigrasi dan bea cukai, selain menjaga perbatasan. (KJ)
Celah Menuju Kemandirian Industri Pertahanan
Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal Budiman, dalam berbagai kesempatan, berujar bahwa 90 persen persenjataan yang dipakai pasukan infanteri adalah buatan industri dalam negeri.
Senjata-senjata yang dipeluk dan dipanggul para prajurit TNI ADA saat bertugas maupun defile mayoritas buatan PT Pindad. Senjata-senjata itu pula yang membawa nama harum Indonesia dalam berbagai kompetisi ketepatan menembak.
Kasad berharap kebanggaan itu menular pada alat utama sistem senjata (alutsista) di sektor lain, terutama untuk alutsista berat yang ditunggangi prajurit kavaleri dan artileri.
"Kita memang belum sanggup membangun alutsista kompleks seperti tank Leopard, tapi kita sedang dalam tahap menuju ke sana," kata Budiman optimistis.
Optimisme itu beralasan karena PT Pindad sudah mampu membangun panser Anoa yang sebagian besar produksi dalam negeri. Pindad sedikit-sedikit juga membangun kendaraan tempur berbagai tipe. Tentu saja itu merupakan cikal bakal membangun kendaraan lapis baja sekelas tank.
Apakah itu pernyataan gagah-gagahan dari seorang kepala staf? Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan bahwa pertahanan mutlak diperkuat. "Bangsa yang kuat adalah bangsa yang kuat pertahanannya," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro.
Sejak 2010, pemerintah sudah mulai merapatkan barisan untuk membangun kekuatan pertahanan yang tangguh. Apalagi negara-negara di Asia Tenggara sudah diperkuat dengan peralatan perang yang canggih.
Kemhan sudah membuat daftar utama ancaman yang mungkin terjadi terhadap negeri ini. Tentunya bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Intelijen Negara. Salah satu ancaman nyata yang sempat menyembul adalah penyadapan yang dilakukan Australia dan
Amerika Serikat terhadap sejumlah petinggi negara.
Purnomo berharap pembangunan kekuatan pertahanan diikuti dengan penguatan peraturan perundangan dan keputusan politik dari anggota parlemen. Pemerintahan mendatang juga harus kuat komitmennya membangun pertahanan. "Kalau presidennya tidak mengerti militer, bisa saja tidak berlanjut. Jadi, komitmennya harus kuat," kata dia.
Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, yakin sepuluh tahun ke depan, tepatnya 2024, kekuatan pertahanan Indonesia sudah mandiri. Dia optimistis industri pertahanan dalam negeri, swasta, dan badan usaha milik negara (BUMN) sanggup memproduksi alutsista sendiri.
Kapal Selam
Cikal bakal itu sudah terlihat ketika perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), mau bekerja sama dengan PT PAL membuat tiga kapal selam. Indonesia diperkirakan bisa membuat kapal selam sendiri pada produksi ketiga kapal selam itu. "Sepuluh tahun mendatang kita berharap PT PAL sudah bisa membuat kapal selam sendiri," kata Sjafrie.
Masih dengan Korea Selatan, PT Dirgantara Indonesia juga dilibatkan membuat pesawat tempur generasi 4,5 yang rencananya diberi nama KFX.
Proyek ini, walaupun sempat tersendat, masih terus berjalan bekerja sama dengan Republic of Korea Air Force (Rokaf).
Sebagai perbandingan kecanggihan, pesawat ini memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen dari pesawat F-16 yang menjadi andalan Amerika Serikat. Bahkan, KFX dilengkapi kemampuan antiradar atau stealth.
Melalui Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Indonesia berkomitmen membangun kemandirian industri dalam negeri. Sjafrie, yang merupakan sekretaris KKIP, menyatakan sekuat tenaga Indonesia harus bisa secepatnya membangun kekuatan pertahanan sendiri.
Jika belum bisa, diusahakan untuk melakukan alih teknologi. Dengan catatan kerja sama alih teknologi harus setara dan jangan sampai industri kita dirugikan. Saat ini, sejumlah alutsista yang dibeli dari luar negeri sudah berderet.
Salah satu yang membetot perhatian adalah kedatangan dua tank bobot berat Leopard 2A4 dan tank sedang Marder dari ratusan yang dipesan. Keduanya merupakan produksi dari Jerman. Dari pembelian yang tak lebih dari 280 juta dollar AS itu, Indonesia akan dibimbing untuk bisa memperbaiki kerusakan kecil maupun besar. "Diharapkan ke depan kita bisa membuat sendiri," kata Sjafrie.
Dari tahun ke tahun, anggaran untuk pengembangan alutsista semakin besar. Pada 2010 saja, anggaran untuk membangun kekuatan pokok pertahanan mencapai 42,3 triliun rupiah. Pada 2014 naik hampir dua kali lipat menjadi 83,4 triliun rupiah. Tentu saja menjadi amat strategis. Jika diikuti dengan pengawasan yang ketat, dijamin kekuatan pokok pertahanan kita akan segera terbentuk lima tahun mendatang.
Anggota Komisi I DPR, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, mengatakan kabar yang baik jika pertahanan Indonesia terus diperkuat. Apalagi perkuatan itu dilakukan di semua matra, baik darat, laut, maupun udara. Namun, dia mengingatkan agar sumber daya manusia pengawaknya juga harus diperhatikan. "Pelatihan-pelatihan terhadap pengawak melalui pendidikan formal dan nonformal harus mulai diperbanyak," kata Susaningtyas.
Kualitas Dijaga
Khusus alutsista produksi dalam negeri, dia berharap kualitasnya dijaga sesuai ketentuan internasional. "Jangan sampai begitu akan dipakai kondisinya ringkih," kata dia. Keberadaan KKIP, tambahnya, sangat membantu menuju ke arah kemandirian.
Untuk itu, dia menekankan perlu ada budaya korporasi (corporate culture) yang baik dari BUMN industri pertahanan Indonesia. "BUMN kita harus berimbang dengan industri pertahanan dari negara yang biasa membuat alutsista agar kualitasnya baik," katanya. (KJ)
Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal Budiman |
Senjata-senjata yang dipeluk dan dipanggul para prajurit TNI ADA saat bertugas maupun defile mayoritas buatan PT Pindad. Senjata-senjata itu pula yang membawa nama harum Indonesia dalam berbagai kompetisi ketepatan menembak.
Kasad berharap kebanggaan itu menular pada alat utama sistem senjata (alutsista) di sektor lain, terutama untuk alutsista berat yang ditunggangi prajurit kavaleri dan artileri.
"Kita memang belum sanggup membangun alutsista kompleks seperti tank Leopard, tapi kita sedang dalam tahap menuju ke sana," kata Budiman optimistis.
Optimisme itu beralasan karena PT Pindad sudah mampu membangun panser Anoa yang sebagian besar produksi dalam negeri. Pindad sedikit-sedikit juga membangun kendaraan tempur berbagai tipe. Tentu saja itu merupakan cikal bakal membangun kendaraan lapis baja sekelas tank.
Apakah itu pernyataan gagah-gagahan dari seorang kepala staf? Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan bahwa pertahanan mutlak diperkuat. "Bangsa yang kuat adalah bangsa yang kuat pertahanannya," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro.
Sejak 2010, pemerintah sudah mulai merapatkan barisan untuk membangun kekuatan pertahanan yang tangguh. Apalagi negara-negara di Asia Tenggara sudah diperkuat dengan peralatan perang yang canggih.
Kemhan sudah membuat daftar utama ancaman yang mungkin terjadi terhadap negeri ini. Tentunya bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Intelijen Negara. Salah satu ancaman nyata yang sempat menyembul adalah penyadapan yang dilakukan Australia dan
Amerika Serikat terhadap sejumlah petinggi negara.
Purnomo berharap pembangunan kekuatan pertahanan diikuti dengan penguatan peraturan perundangan dan keputusan politik dari anggota parlemen. Pemerintahan mendatang juga harus kuat komitmennya membangun pertahanan. "Kalau presidennya tidak mengerti militer, bisa saja tidak berlanjut. Jadi, komitmennya harus kuat," kata dia.
Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, yakin sepuluh tahun ke depan, tepatnya 2024, kekuatan pertahanan Indonesia sudah mandiri. Dia optimistis industri pertahanan dalam negeri, swasta, dan badan usaha milik negara (BUMN) sanggup memproduksi alutsista sendiri.
Kapal Selam
Cikal bakal itu sudah terlihat ketika perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), mau bekerja sama dengan PT PAL membuat tiga kapal selam. Indonesia diperkirakan bisa membuat kapal selam sendiri pada produksi ketiga kapal selam itu. "Sepuluh tahun mendatang kita berharap PT PAL sudah bisa membuat kapal selam sendiri," kata Sjafrie.
Masih dengan Korea Selatan, PT Dirgantara Indonesia juga dilibatkan membuat pesawat tempur generasi 4,5 yang rencananya diberi nama KFX.
Proyek ini, walaupun sempat tersendat, masih terus berjalan bekerja sama dengan Republic of Korea Air Force (Rokaf).
Sebagai perbandingan kecanggihan, pesawat ini memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen dari pesawat F-16 yang menjadi andalan Amerika Serikat. Bahkan, KFX dilengkapi kemampuan antiradar atau stealth.
Melalui Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Indonesia berkomitmen membangun kemandirian industri dalam negeri. Sjafrie, yang merupakan sekretaris KKIP, menyatakan sekuat tenaga Indonesia harus bisa secepatnya membangun kekuatan pertahanan sendiri.
Jika belum bisa, diusahakan untuk melakukan alih teknologi. Dengan catatan kerja sama alih teknologi harus setara dan jangan sampai industri kita dirugikan. Saat ini, sejumlah alutsista yang dibeli dari luar negeri sudah berderet.
Salah satu yang membetot perhatian adalah kedatangan dua tank bobot berat Leopard 2A4 dan tank sedang Marder dari ratusan yang dipesan. Keduanya merupakan produksi dari Jerman. Dari pembelian yang tak lebih dari 280 juta dollar AS itu, Indonesia akan dibimbing untuk bisa memperbaiki kerusakan kecil maupun besar. "Diharapkan ke depan kita bisa membuat sendiri," kata Sjafrie.
Dari tahun ke tahun, anggaran untuk pengembangan alutsista semakin besar. Pada 2010 saja, anggaran untuk membangun kekuatan pokok pertahanan mencapai 42,3 triliun rupiah. Pada 2014 naik hampir dua kali lipat menjadi 83,4 triliun rupiah. Tentu saja menjadi amat strategis. Jika diikuti dengan pengawasan yang ketat, dijamin kekuatan pokok pertahanan kita akan segera terbentuk lima tahun mendatang.
Anggota Komisi I DPR, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, mengatakan kabar yang baik jika pertahanan Indonesia terus diperkuat. Apalagi perkuatan itu dilakukan di semua matra, baik darat, laut, maupun udara. Namun, dia mengingatkan agar sumber daya manusia pengawaknya juga harus diperhatikan. "Pelatihan-pelatihan terhadap pengawak melalui pendidikan formal dan nonformal harus mulai diperbanyak," kata Susaningtyas.
Kualitas Dijaga
Khusus alutsista produksi dalam negeri, dia berharap kualitasnya dijaga sesuai ketentuan internasional. "Jangan sampai begitu akan dipakai kondisinya ringkih," kata dia. Keberadaan KKIP, tambahnya, sangat membantu menuju ke arah kemandirian.
Untuk itu, dia menekankan perlu ada budaya korporasi (corporate culture) yang baik dari BUMN industri pertahanan Indonesia. "BUMN kita harus berimbang dengan industri pertahanan dari negara yang biasa membuat alutsista agar kualitasnya baik," katanya. (KJ)
YONKAV 8/2 KOSTRAD Lakukan Acara Tradisi Penerimaan Tank Leopard dan Marder
Pada hari Senin tanggal 23 Desember 2013 bertempat di pintu gerbang utama Yonkav 8/2 Kostrad, Komandan Batalyon Kavaleri 8/2 Kostrad Letkol Kav Otto Sollu, SE beserta Persit dan prajurit Narasinga menerima kedatangan Alutsista terbaru Kavaleri TNI AD jenis Tank Leopard 2A4 dan Tank Marder dalam suatu acara tradisi yang sederhana namun khidmat.
Alutsista baru Tank Leopard 2A4 dan Tank Marder baru tiba di Asrama Yonkav 8/2 Kostrad, setelah sebelumnya dipamerkan dalam pameran Alutsista dalam rangka Hari Juang Kartika TA. 2013 di Makodam V/ BRW. Perjalanan dari Makodam V menuju Asrama Yonkav menggunakan Trailer khusus dan dikawal oleh petugas dari Pomdam V serta perwakilan dari Pussenkav.
Rangkaian acara tradisi meliputi penyerahan simbolis kunci Tank, penyiraman air bunga serta penyambutan oleh seluruh warga Yonkav 8 baik prajurit, Persit maupun anak-anak. Seluruh warga terlihat antusias menerima kedatangan Alutsista baru tersebut di Yonkav 8. Acara ini merupakan momen bersejarah bagi satuan Yonkav 8 karena diberikan kepercayaan oleh TNI AD dan Negara untuk mengawaki Alutsista terbaru Kavaleri TNI AD berupa Tank jenis MBT (Main Battle Tank) yang merupakan salah satu tank “TERBAIK” di dunia saat ini. Dengan kedatangan Tank canggih tersebut, diharapkan semakin memperkuat kekuatan militer bangsa kita, dan meningkatkan “Bargaining Position” Negara kita di dunia Internasional.
Sumber : Yonkav8
Alutsista baru Tank Leopard 2A4 dan Tank Marder baru tiba di Asrama Yonkav 8/2 Kostrad, setelah sebelumnya dipamerkan dalam pameran Alutsista dalam rangka Hari Juang Kartika TA. 2013 di Makodam V/ BRW. Perjalanan dari Makodam V menuju Asrama Yonkav menggunakan Trailer khusus dan dikawal oleh petugas dari Pomdam V serta perwakilan dari Pussenkav.
Rangkaian acara tradisi meliputi penyerahan simbolis kunci Tank, penyiraman air bunga serta penyambutan oleh seluruh warga Yonkav 8 baik prajurit, Persit maupun anak-anak. Seluruh warga terlihat antusias menerima kedatangan Alutsista baru tersebut di Yonkav 8. Acara ini merupakan momen bersejarah bagi satuan Yonkav 8 karena diberikan kepercayaan oleh TNI AD dan Negara untuk mengawaki Alutsista terbaru Kavaleri TNI AD berupa Tank jenis MBT (Main Battle Tank) yang merupakan salah satu tank “TERBAIK” di dunia saat ini. Dengan kedatangan Tank canggih tersebut, diharapkan semakin memperkuat kekuatan militer bangsa kita, dan meningkatkan “Bargaining Position” Negara kita di dunia Internasional.
Sumber : Yonkav8
Pengadaan Satelit Militer Gunakan Dana PNBP Kemenkominfo
RENCANA pembelian satelit khusus militer guna menangkal penyadapan bakal segera diwujudkan. Prosesnya dipermudah dengan menggunakan duit PNBP Kemenkominfo, tidak memakai dana APBN 2014.
Rencana pemerintah untuk segera punya satelit khusus militer bakal segera terwujud tahun depan. Soalnya pengadaan satelit guna menangkal penyadapan dan sebagainya itu akan lebih mudah karena tidak menggunakan dana APBN 2014.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengungkapkan, satelit itu akan dibeli dengan duit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenkominfo. "Ini akan lebih cepat prosesnya. Kalau pakai APBN 2014, mesti melalui pengajuan dan menunggu masukan-masukan," katanya kepada JurnalParlemen, Kamis (26/12).
Menurut Hasanuddin, biaya pembelian satelit itu sekitar Rp 5-7 triliun. Dana segitu agaknya cukup dipenuhi dari PNBP Kemenkominfo 2013. Asal tahu saja, PNBP Kemenkominfo pada 2012 saja mencapai Rp 11,58 triliun. Tahun ini jumlahnya diperkirakan naik.
Tapi, supaya tidak jadi masalah, pembelian satelit itu harus dilakukan oleh lintas kementerian/lembaga. Sedangkan pengawasannya oleh DPR. Selanjutnya, BPK tinggal mengauditnya.
"Pengadaannya tidak dilakukan satu kementerian saja, harus melibatkan Kemenhan, Sekneg, dan Kemenkominfo. Kemenhan sebagai institusi yang mengamankan perangkat persandian, Sekneg sebagai wakil pemerintah dan presiden, sedangkan Kemenkominfo penyedia jalur komunikasi," katanya.
Sebelumnya, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan segera menindaklanjuti pengembangan sistem pertahanan siber dan punya satelit sendiri untuk keperluan itu. Dikendalikan oleh Kemenhan, pertahanan siber yang ia maksud akan jadi tugas BIN, BAIS, Lemsaneg, dan Polri. Nantinya, pertahanan siber dioperasikan TNI, sedangkan kriminal siber ditangani Polri. (JP)
Rencana pemerintah untuk segera punya satelit khusus militer bakal segera terwujud tahun depan. Soalnya pengadaan satelit guna menangkal penyadapan dan sebagainya itu akan lebih mudah karena tidak menggunakan dana APBN 2014.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengungkapkan, satelit itu akan dibeli dengan duit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenkominfo. "Ini akan lebih cepat prosesnya. Kalau pakai APBN 2014, mesti melalui pengajuan dan menunggu masukan-masukan," katanya kepada JurnalParlemen, Kamis (26/12).
Menurut Hasanuddin, biaya pembelian satelit itu sekitar Rp 5-7 triliun. Dana segitu agaknya cukup dipenuhi dari PNBP Kemenkominfo 2013. Asal tahu saja, PNBP Kemenkominfo pada 2012 saja mencapai Rp 11,58 triliun. Tahun ini jumlahnya diperkirakan naik.
Tapi, supaya tidak jadi masalah, pembelian satelit itu harus dilakukan oleh lintas kementerian/lembaga. Sedangkan pengawasannya oleh DPR. Selanjutnya, BPK tinggal mengauditnya.
"Pengadaannya tidak dilakukan satu kementerian saja, harus melibatkan Kemenhan, Sekneg, dan Kemenkominfo. Kemenhan sebagai institusi yang mengamankan perangkat persandian, Sekneg sebagai wakil pemerintah dan presiden, sedangkan Kemenkominfo penyedia jalur komunikasi," katanya.
Sebelumnya, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan segera menindaklanjuti pengembangan sistem pertahanan siber dan punya satelit sendiri untuk keperluan itu. Dikendalikan oleh Kemenhan, pertahanan siber yang ia maksud akan jadi tugas BIN, BAIS, Lemsaneg, dan Polri. Nantinya, pertahanan siber dioperasikan TNI, sedangkan kriminal siber ditangani Polri. (JP)
Polisi sudah kantongi nama pembunuh taruna Akademi TNI AU
Polisi mengantongi titik terang terkait penusukan yang menewaskan taruna Akademi TNI AU, Andik Wahyu (21). Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan mengaku gembira dengan perkembangan penyelidikan kasus penusukan tersebut.
"Perkembangan (kasus Andik) cukup menggembirakan, tapi karena untuk kepentingan penyelidikan kami belum bisa ungkap dulu," kata Iriawan di Mapolda Jabar, Bandung, Jumat (27/12).
Dia berharap tidak lama lagi pelaku benar-benar dapat diungkapkan ke publik. Saat ini tim yang bekerja dari Polri yang bantu TNI masih mendalami saksi-saksi. "Saya berharap pelaku tidak lama lagi diungkap," terangnya.
Sebelumnya sempat beredar informasi bahwa pelaku penusuk Andik sudah diamankan. Jenderal bintang dua itu lantas belum mau menduga-duga dahulu.
"Terduga belum, pokoknya kami sedang memeriksa saksi. Indikasi ke sana ada, tapi kita tunggu perkembangan lanjut dari petugas di lapangan," tandasnya.
Terkait foto sketsa wajah pelaku yang beredar di pesan berantai BlackBerry Messenger (BBM) dan jejaring sosial Twitter, dia menegaskan polisi tidak pernah menyebarkannya. "Foto beredar kita tidak pernah memberikan, saya tidak tahu dari mana. Sketsa wajah masih dalam penyelidikan kami. Masyarakat jangan terkecoh," katanya. (Merdeka)
"Perkembangan (kasus Andik) cukup menggembirakan, tapi karena untuk kepentingan penyelidikan kami belum bisa ungkap dulu," kata Iriawan di Mapolda Jabar, Bandung, Jumat (27/12).
Dia berharap tidak lama lagi pelaku benar-benar dapat diungkapkan ke publik. Saat ini tim yang bekerja dari Polri yang bantu TNI masih mendalami saksi-saksi. "Saya berharap pelaku tidak lama lagi diungkap," terangnya.
Sebelumnya sempat beredar informasi bahwa pelaku penusuk Andik sudah diamankan. Jenderal bintang dua itu lantas belum mau menduga-duga dahulu.
"Terduga belum, pokoknya kami sedang memeriksa saksi. Indikasi ke sana ada, tapi kita tunggu perkembangan lanjut dari petugas di lapangan," tandasnya.
Terkait foto sketsa wajah pelaku yang beredar di pesan berantai BlackBerry Messenger (BBM) dan jejaring sosial Twitter, dia menegaskan polisi tidak pernah menyebarkannya. "Foto beredar kita tidak pernah memberikan, saya tidak tahu dari mana. Sketsa wajah masih dalam penyelidikan kami. Masyarakat jangan terkecoh," katanya. (Merdeka)
Kasad Tegaskan TNI Tetap Netral Pada Pilpres 2014
Kepala Staf Angkat Darat Jenderal TNI Budiman,SIP menegaskan TNI AD akan bersikap netral pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) pada 2014.
"Kami sudah belajar dari dua kali Pemilu Presiden secara langsung dimana TNI bersikap netral, ternyata ini cara yang terbaik sehingga terus dilakukan," kata Kasad di Ambon, Kamis.
Menurutnya, kalau pun anggota TNI tidak ikut memilih tetapi keluarganya mempunyai hak memilih dan menyerahkan kepada keluarga masing-masing untuk menjadi pemilih yang cerdas.
"Keluarga TNI wajib menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin bangsanya," katanya.
Menyinggung sering terjadinya bentrokan antarwarga masyarakat di Maluku, menurut Kasad karena masyarakatnya yang heroik.
Masyarakat Maluku memiliki jiwa keberanian yang sangat luar biasa, tapi hendaknya keberanian itu harus bisa dimanfaatkan untuk hal yang positif.
"Pangdam XVI Pattimura sudah mengambil langkah yang sangat bagus, mengarahkan generasi muda Maluku untuk menyalurkan keberanian mereka pada sepak bola sehingga tidak terjebak dalam minuman keras akibatnya keberanian yang dimiliki tidak terkontrol dengan baik," ungkap Kasad.
Ditanya bagaimana dengan aparat yang menjaga wilayah terdepan atau pulau terluar kekurangan fasilitas, menurut Kasad kalau fasilitas berupa senjata tidak kurang tetapi kalau senjata per orang memang tidak cukup.
Aparat TNI yang bertugas di wilayah terdepan yang di komandani Babinsa tidak menggunakan senjata api, tetapi menggunakan pendekatan berkomunikasi yang sepadan dengan tingkat kebutuhan masyarakat setempat.
"Kami sedang membangun sistem teritorial yang menggunakan "IT" (Teknologi Informasi), dan Babinsa akan menggunkannya secara maksimal untuk berkomunikasi, sehingga kalau berbicara dengan warga negara asing sudah mempunyai kemampuan yang baik" kata Kasad Budiman. (Antara)
"Kami sudah belajar dari dua kali Pemilu Presiden secara langsung dimana TNI bersikap netral, ternyata ini cara yang terbaik sehingga terus dilakukan," kata Kasad di Ambon, Kamis.
Menurutnya, kalau pun anggota TNI tidak ikut memilih tetapi keluarganya mempunyai hak memilih dan menyerahkan kepada keluarga masing-masing untuk menjadi pemilih yang cerdas.
"Keluarga TNI wajib menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin bangsanya," katanya.
Menyinggung sering terjadinya bentrokan antarwarga masyarakat di Maluku, menurut Kasad karena masyarakatnya yang heroik.
Masyarakat Maluku memiliki jiwa keberanian yang sangat luar biasa, tapi hendaknya keberanian itu harus bisa dimanfaatkan untuk hal yang positif.
"Pangdam XVI Pattimura sudah mengambil langkah yang sangat bagus, mengarahkan generasi muda Maluku untuk menyalurkan keberanian mereka pada sepak bola sehingga tidak terjebak dalam minuman keras akibatnya keberanian yang dimiliki tidak terkontrol dengan baik," ungkap Kasad.
Ditanya bagaimana dengan aparat yang menjaga wilayah terdepan atau pulau terluar kekurangan fasilitas, menurut Kasad kalau fasilitas berupa senjata tidak kurang tetapi kalau senjata per orang memang tidak cukup.
Aparat TNI yang bertugas di wilayah terdepan yang di komandani Babinsa tidak menggunakan senjata api, tetapi menggunakan pendekatan berkomunikasi yang sepadan dengan tingkat kebutuhan masyarakat setempat.
"Kami sedang membangun sistem teritorial yang menggunakan "IT" (Teknologi Informasi), dan Babinsa akan menggunkannya secara maksimal untuk berkomunikasi, sehingga kalau berbicara dengan warga negara asing sudah mempunyai kemampuan yang baik" kata Kasad Budiman. (Antara)
Polri Hentikan 7.548 Kasus Sepanjang Tahun 2013
Mabes Polri mengaku telah menghentikan ribuan kasus yang mereka tangani sepanjang 2013. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Umum Polri, Komisaris Jenderal Suhardi Alius disela-sela acara siaran Pers akhir tahun di Mabes Polri, Jumat 27 Desember 2013.
"Tahun ini ada 7.548 kasus yang di SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan)," kata Suhardi.
Suhardi menuturkan, pada tahun ini dari 305.708 kasus yang berasal dari berbagai tindak pidana kriminalitas, Polri telah menyelesaikan 181.738 kasus.
"Sebanyak 181.738 kasus selesai, berkasnya dinyatakan lengkap atau P21," ujarnya.
Saat ditanya apa saja kasus yang telah dihentikan atau SP3 itu, Suhardi enggan menjelaskan. Ia mengaku belum mengetahui secara pasti.
"Nanti saya cek, saya belum melihat satu persatu," katanya.
Ia mengatakan, dari ratusan kasus yang telah dinyatakan lengkap berkas perkaranya akan dilimpahkan ke Kejaksaan Agung untuk naik ke proses penuntutan.
"Kasus yang sudah P21 diserahkan kepada Kejaksaan," jelasnya.
Sementara itu, kasus korupsi yang ditangani oleh Polri sepanjang tahun 2013 yaitu sebanyak 1.363 kasus, sedangkan tahun 2012 1.176 kasus. Hal ini mengalami kenaikan sebesar 187 kasus. Kemudian, penyelesaian perkara korupsi tahun 2013 sebanyak 906 kasus, sedangkan 2012 sebanyak 657 kasus. Jadi mengalami kenaikan sebesar 249 kasus atau 27,48 persen.
Sumber : VivaNews
Suhardi menuturkan, pada tahun ini dari 305.708 kasus yang berasal dari berbagai tindak pidana kriminalitas, Polri telah menyelesaikan 181.738 kasus.
"Sebanyak 181.738 kasus selesai, berkasnya dinyatakan lengkap atau P21," ujarnya.
Saat ditanya apa saja kasus yang telah dihentikan atau SP3 itu, Suhardi enggan menjelaskan. Ia mengaku belum mengetahui secara pasti.
"Nanti saya cek, saya belum melihat satu persatu," katanya.
Ia mengatakan, dari ratusan kasus yang telah dinyatakan lengkap berkas perkaranya akan dilimpahkan ke Kejaksaan Agung untuk naik ke proses penuntutan.
"Kasus yang sudah P21 diserahkan kepada Kejaksaan," jelasnya.
Sementara itu, kasus korupsi yang ditangani oleh Polri sepanjang tahun 2013 yaitu sebanyak 1.363 kasus, sedangkan tahun 2012 1.176 kasus. Hal ini mengalami kenaikan sebesar 187 kasus. Kemudian, penyelesaian perkara korupsi tahun 2013 sebanyak 906 kasus, sedangkan 2012 sebanyak 657 kasus. Jadi mengalami kenaikan sebesar 249 kasus atau 27,48 persen.
Sumber : VivaNews
Satgas Indobatt cegah kontak tembak Lebanon-Israel
Rencana pihak IDF (Israel Defence Force) untuk melakukan pemotongan pohon tumbang yang menimpa Technical Fence di daerah Blue Line perbatasan Lebanon-Israel tepatnya di TP (Temporary Post)-37, telah menimbulkan reaksi dari pihak Lebanon.
Informasi awal yang di dapat dari Sector East Tactical Operation Center (SECEAST TOC), tentara IDF akan melaksanakan pemotongan pohon tersebut pada hari Jumat, 20 Desember 2013 sekira pukul 08.00 waktu setempat. Rencana dari Israel Defence Force tersebut langsung memancing reaksi dari berbagai pihak.
Terkait dengan informasi tersebut, Prajurit TNI yang tergabung dalam satgas Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) di bawah pimpinan Letkol Inf M Asmi selaku Komandan Satgas segera memerintahkan anggotanya untuk menuju Temporary Post-37 dan berjaga di sepanjang jalan Blue Line perbatasan Lebanon dan Israel.
Sementara itu, beberapa personel dari OGL (Observers Group in Lebanon), Lebanese Armed Force (LAF), wartawan lokal, Spain Battalion, Local Police dan masyarakat setempat secara berturut-turut mendatangi lokasi kejadian tersebut.
Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf M Asmi, Pasi MIO (Military Information Officer) Lettu Inf Cahyo, Pasiops FP (Force Protection) Lettu Mar Erwan Putra, Komandan Kompi “A” Lettu Inf Ading yang saat itu sudah berada di lapangan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar peristiwa yang terjadi pada tanggal 3 Agustus 2010 lalu tidak terulang kembali.
Kondisi di sepanjang Blue Line yang sehari-hari biasanya lengang berubah menjadi ramai dan menegangkan, karena dari kedua pihak baik Lebanese Armed Force maupun Israel Defence Force masing-masing bersenjata lengkap.
Prajurit TNI segera menempatkan diri berada di tengah-tengah antara tentara LAF dan IDF dibawah pimpinan Lettu Mar Indra Batubara dan Lettu Inf Maulana. Beberapa personel TNI berdiri menghadap ke arah tentara LAF dan sebagian yang lain menghadap ke arah IDF sambil mengibar-ngibarkan Bendera UN (United Nation) sebagai pertanda bagi kedua pihak bahwa pasukan UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) telah hadir di antara mereka.
Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M Asmi memerintahkan kepada para prajuritnya agar senantiasa awas dan waspada selama menengahi antara tentara LAF dengan IDF.
“Pastikan bahwa prosedur yang telah ditetapkan UN dilaksanakan dengan semaksimal mungkin dan mari kita senantiasa berdoa agar saat pemotongan pohon oleh pihak Israel Defence Force tidak terjadi hal-hal yang mengarah ke kontak senjata,” katanya.
Dikarenakan satu dan lain hal, ternyata Israel Defence Force memutuskan untuk menunda proses pemotongan pohon tumbang tersebut menjadi Jumat siang, dan sekitar pukul 14.50 waktu setempat tentara Israel baru memulai proses pemotongan pohon tersebut.
Terlihat satu orang IDF melaksanakan pemotongan pohon, dua orang personel berjaga dengan senjata mengarah ke keramaian di Blue Line dan dua personel bersiaga di bagian belakang. Di sisi lain, tentara LAF yang berada di sepanjang Blue Line pun bersiap dengan menyandang senjata M-16 nya.
Melihat hal ini, para prajurit TNI berupaya keras untuk tidak terjadi letusan senjata dari kedua belah pihak dengan memperingatkan tentara LAF dan IDF berulang kali serta tetap mengibar-ngibarkan bendera UN (United Nation).
Usai melaksanakan pemotongan pohon, tentara IDF langsung memperbaiki Technical Fence yang rusak akibat tertimpa pohon tadi. Keseluruhan proses, mulai dari pemotongan pohon sampai dengan perbaikan pagar akhirnya selesai sekira pukul 17.10 waktu setempat.
Selanjutnya, tentara IDF langsung mengemas kembali alat peralatan yang digunakan dan memasukannya ke dalam mobil kemudian pergi meninggalkan lokasi sekira pukul 17.35 waktu setempat, demikian pula dengan tentara LAF kembali menuju markasnya di wilayah Marjayoun, Lebanon Selatan. (Sindo)
Informasi awal yang di dapat dari Sector East Tactical Operation Center (SECEAST TOC), tentara IDF akan melaksanakan pemotongan pohon tersebut pada hari Jumat, 20 Desember 2013 sekira pukul 08.00 waktu setempat. Rencana dari Israel Defence Force tersebut langsung memancing reaksi dari berbagai pihak.
Terkait dengan informasi tersebut, Prajurit TNI yang tergabung dalam satgas Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) di bawah pimpinan Letkol Inf M Asmi selaku Komandan Satgas segera memerintahkan anggotanya untuk menuju Temporary Post-37 dan berjaga di sepanjang jalan Blue Line perbatasan Lebanon dan Israel.
Sementara itu, beberapa personel dari OGL (Observers Group in Lebanon), Lebanese Armed Force (LAF), wartawan lokal, Spain Battalion, Local Police dan masyarakat setempat secara berturut-turut mendatangi lokasi kejadian tersebut.
Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf M Asmi, Pasi MIO (Military Information Officer) Lettu Inf Cahyo, Pasiops FP (Force Protection) Lettu Mar Erwan Putra, Komandan Kompi “A” Lettu Inf Ading yang saat itu sudah berada di lapangan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar peristiwa yang terjadi pada tanggal 3 Agustus 2010 lalu tidak terulang kembali.
Kondisi di sepanjang Blue Line yang sehari-hari biasanya lengang berubah menjadi ramai dan menegangkan, karena dari kedua pihak baik Lebanese Armed Force maupun Israel Defence Force masing-masing bersenjata lengkap.
Prajurit TNI segera menempatkan diri berada di tengah-tengah antara tentara LAF dan IDF dibawah pimpinan Lettu Mar Indra Batubara dan Lettu Inf Maulana. Beberapa personel TNI berdiri menghadap ke arah tentara LAF dan sebagian yang lain menghadap ke arah IDF sambil mengibar-ngibarkan Bendera UN (United Nation) sebagai pertanda bagi kedua pihak bahwa pasukan UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) telah hadir di antara mereka.
Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M Asmi memerintahkan kepada para prajuritnya agar senantiasa awas dan waspada selama menengahi antara tentara LAF dengan IDF.
“Pastikan bahwa prosedur yang telah ditetapkan UN dilaksanakan dengan semaksimal mungkin dan mari kita senantiasa berdoa agar saat pemotongan pohon oleh pihak Israel Defence Force tidak terjadi hal-hal yang mengarah ke kontak senjata,” katanya.
Dikarenakan satu dan lain hal, ternyata Israel Defence Force memutuskan untuk menunda proses pemotongan pohon tumbang tersebut menjadi Jumat siang, dan sekitar pukul 14.50 waktu setempat tentara Israel baru memulai proses pemotongan pohon tersebut.
Terlihat satu orang IDF melaksanakan pemotongan pohon, dua orang personel berjaga dengan senjata mengarah ke keramaian di Blue Line dan dua personel bersiaga di bagian belakang. Di sisi lain, tentara LAF yang berada di sepanjang Blue Line pun bersiap dengan menyandang senjata M-16 nya.
Melihat hal ini, para prajurit TNI berupaya keras untuk tidak terjadi letusan senjata dari kedua belah pihak dengan memperingatkan tentara LAF dan IDF berulang kali serta tetap mengibar-ngibarkan bendera UN (United Nation).
Usai melaksanakan pemotongan pohon, tentara IDF langsung memperbaiki Technical Fence yang rusak akibat tertimpa pohon tadi. Keseluruhan proses, mulai dari pemotongan pohon sampai dengan perbaikan pagar akhirnya selesai sekira pukul 17.10 waktu setempat.
Selanjutnya, tentara IDF langsung mengemas kembali alat peralatan yang digunakan dan memasukannya ke dalam mobil kemudian pergi meninggalkan lokasi sekira pukul 17.35 waktu setempat, demikian pula dengan tentara LAF kembali menuju markasnya di wilayah Marjayoun, Lebanon Selatan. (Sindo)
Tahun 2014 Taring TNI Semakin Tajam
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di percepat. Salah satu yang cukup menonjol dan baru terdengar adalah pengadaan taring-taring baru untuk TNI-AU. Di tahun 2014 nanti, akan ada pengadaan untuk rudal udara ke udara jarak pendek, menengah hingga bom pintar.
Rudal yang dimaksud tak lain tak bukan adalah AIM-9X untuk jarak pendek serta AIM-120C untuk jarak menengah. Dari data yang ARC dapatkan, pengadaan untuk AIM-9X adalah sebanyak 30 buah aktif dan 20 buah captive senilai 150 milyar rupiah. Lalu untuk pengadaan AIM-120C adalah senilai 460 milyar rupiah untuk 20 buah rudal aktif dan 20 buah rudal latihan.
Selain itu, Kementrian pertahanan juga merencanakan membeli 100 buah kit JDAM senilai 220 milyar rupiah. Ada pula rencana pembelian Flare, Pod Lantirn dan Sniper, dan lain sebagainya. Untuk jelasnya, simak daftar dibawah ini. Bisa ditebak, semua pengadaan ini terkait dengan pengadaan F-16 hibah dari Amerika serikat.
Selain untuk TNI-AU, pengadaan yang lumayan cetar membahana adalah untuk TNI-AD. Pendanaan untuk helikopter Apache, Blackhawk hingga Chinook sudah dianggarkan. Nantinya, TNI AD akan membeli 8 buah Apache, 17 buah Blackhawk serta 3 buah Chinook. Tidak ketinggalan tambahan 80 unit Tank Marder untuk memperkuat satuan lapis baja TNI-AD.
Sementara untuk TNI-AL, rencana pengadaan yang ada adalah kelanjutan yang pernah disinggung sebelumnya. Seperti pengadaan PKR, rudal Mica, serta lainnya. Nah, bagaimana? kado akhir tahun yang manis bukan? (ARC)
Rudal yang dimaksud tak lain tak bukan adalah AIM-9X untuk jarak pendek serta AIM-120C untuk jarak menengah. Dari data yang ARC dapatkan, pengadaan untuk AIM-9X adalah sebanyak 30 buah aktif dan 20 buah captive senilai 150 milyar rupiah. Lalu untuk pengadaan AIM-120C adalah senilai 460 milyar rupiah untuk 20 buah rudal aktif dan 20 buah rudal latihan.
Selain itu, Kementrian pertahanan juga merencanakan membeli 100 buah kit JDAM senilai 220 milyar rupiah. Ada pula rencana pembelian Flare, Pod Lantirn dan Sniper, dan lain sebagainya. Untuk jelasnya, simak daftar dibawah ini. Bisa ditebak, semua pengadaan ini terkait dengan pengadaan F-16 hibah dari Amerika serikat.
Selain untuk TNI-AU, pengadaan yang lumayan cetar membahana adalah untuk TNI-AD. Pendanaan untuk helikopter Apache, Blackhawk hingga Chinook sudah dianggarkan. Nantinya, TNI AD akan membeli 8 buah Apache, 17 buah Blackhawk serta 3 buah Chinook. Tidak ketinggalan tambahan 80 unit Tank Marder untuk memperkuat satuan lapis baja TNI-AD.
Sementara untuk TNI-AL, rencana pengadaan yang ada adalah kelanjutan yang pernah disinggung sebelumnya. Seperti pengadaan PKR, rudal Mica, serta lainnya. Nah, bagaimana? kado akhir tahun yang manis bukan? (ARC)
Marty Natalegawa, Persoalan Papua Memerlukan Perhatian di Dalam Negeri
Persoalan Papua yang kerap menjadi duri dalam daging diplomasi Indonesia menurut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa lebih banyak memerlukan perhatian di dalam negeri ketimbang aspek luar negerinya.
Meski tahun lalu masalah Papua mencuat lantaran pemberitaan kantor gerakan pro-kemerdekaannya dibuka di sejumlah negara sahabat, menurut Marty, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Kenyataannya, perkembangan dalam beberapa tahun terakhir dari dimensi luar negeri jauh lebih terkelola dibandingkan di masa lalu. Pihak yang meragukan tidak ada di tingkat negara, kecuali satu, yaitu Vanuatu. Itu pun karena masalah politik domestik mereka,” kata Marty menjawab pertanyaan Tempo dalam wawancara terbatas di Jakarta, Jumat sore, 20 Desember 2013.
Dia menekankan tidak ada lagi negara lain yang mempermasalahkan Papua. Meskipun ada kelompok lembaga swadaya masyarakat di negara-negara, seperti Eropa, Inggris, Belanda, dan Australia, yang masih menyuarakan upaya kemerdekaan Papua.
Namun, dia menyebutkan, pembukaan kantor-kantor pro-kemerdekaan Papua itu hanya sebatas konferensi pers. Sementara kondisi fisik kantor sebenarnya tidak ada. “Di Inggris, kantornya kosong. Di Belanda lebih kosong lagi. Setelah konferensi pers, sewa gedung, selesai, ditinggalkan,” kata dia.
Meski demikian, ada beberapa dimensi yang bisa memberi celah bagi komunitas internasional untuk mengecam Indonesia. Dimensi-dimensi tersebut antara lain soal hak asasi manusia, akses media asing ke Papua, serta masalah lingkungan.
“Kalau kita membiarkan pelanggaran HAM di Papua, ini celahnya. Bukan saja masyarakat internasional, rakyat Indonesia pun peduli,” kata Marty.
Sementara soal terbatasnya akses media asing ke Papua membuat seolah-olah ada yang ditutupi pemerintah. “Jadi permasalahannya ada di tangan kita, itu yang harus dikelola dengan baik,” dia menegaskan. (Tempo)
Meski tahun lalu masalah Papua mencuat lantaran pemberitaan kantor gerakan pro-kemerdekaannya dibuka di sejumlah negara sahabat, menurut Marty, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Kenyataannya, perkembangan dalam beberapa tahun terakhir dari dimensi luar negeri jauh lebih terkelola dibandingkan di masa lalu. Pihak yang meragukan tidak ada di tingkat negara, kecuali satu, yaitu Vanuatu. Itu pun karena masalah politik domestik mereka,” kata Marty menjawab pertanyaan Tempo dalam wawancara terbatas di Jakarta, Jumat sore, 20 Desember 2013.
Dia menekankan tidak ada lagi negara lain yang mempermasalahkan Papua. Meskipun ada kelompok lembaga swadaya masyarakat di negara-negara, seperti Eropa, Inggris, Belanda, dan Australia, yang masih menyuarakan upaya kemerdekaan Papua.
Namun, dia menyebutkan, pembukaan kantor-kantor pro-kemerdekaan Papua itu hanya sebatas konferensi pers. Sementara kondisi fisik kantor sebenarnya tidak ada. “Di Inggris, kantornya kosong. Di Belanda lebih kosong lagi. Setelah konferensi pers, sewa gedung, selesai, ditinggalkan,” kata dia.
Meski demikian, ada beberapa dimensi yang bisa memberi celah bagi komunitas internasional untuk mengecam Indonesia. Dimensi-dimensi tersebut antara lain soal hak asasi manusia, akses media asing ke Papua, serta masalah lingkungan.
“Kalau kita membiarkan pelanggaran HAM di Papua, ini celahnya. Bukan saja masyarakat internasional, rakyat Indonesia pun peduli,” kata Marty.
Sementara soal terbatasnya akses media asing ke Papua membuat seolah-olah ada yang ditutupi pemerintah. “Jadi permasalahannya ada di tangan kita, itu yang harus dikelola dengan baik,” dia menegaskan. (Tempo)
BPPT Kembangkan Kapal Rawa dan UAV Wulung Generasi Baru
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan kapal rawa untuk operasi patroli keamanan TNI Angkatan Laut di wilayah pedalaman.
"Dibutuhkan sarana pengangkut pasukan untuk perairan pedalaman seperti di aliran sungai, danau, rawa atau daerah kotor lainnya yang tak mungkin dilalui oleh perahu atau kapal standar," kata Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Dr Erzi Agson Gani di Jakarta, Senin.
Menurut dia, prototipe kapal rawa pesanan TNI-AL dan PT Mega Perkasa Engineering (MPE) itu sedang diuji coba.
"Berbeda dengan kapal biasa yang baling-balingnya terendam di air, swamp boat digerakkan oleh mesin berbaling-baling yang berada di atas permukaan air," katanya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan dan BPPT juga sedang mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (Puna) Wulung generasi baru (PA7) yang dirancang bisa terbang selama enam jam tanpa henti dengan membawa peralatan keamanan.
Erzi memaparkan, pesawat itu adalah pengembangan Puna Wulung PA5 yang sukses pada akhir 2012 dan telah diproduksi PT Dirgantara Indonesia dan PT LEN pada 2013 untuk menjadi bagian dari skuadron TNI Angkatan Udara.
Puna Wulung merupakan satu dari lima jenis Puna rancangan BPPT dan Kementerian Pertahanan yakni Puna Sriti, Puna Alap-alap, Puna Pelatuk, dan Puna Gagak, serta sudah mengacu pada standar kelaikan terbang militer (IMA).
BPPT bersama Pelindo 3 dan konsorsium BUMN juga sedang membangun Automatic Container Transportation (ACT) yang merupakan moda transportasi angkutan kontainer berbasis teknologi monorel, yang teknologi boogie-nya telah dikembangkan BPPT sejak 2006.
"Teknologi ACT ini akan diimplementasikan di Pelabuhan Teluk Lamong Surabaya. Dalam kaitan dengan ini kami sedang merancang test track monorail di Puspiptek Serpong," tambahnya. (Antara)
Swamp boat yang bisa berjalan di rawa |
"Dibutuhkan sarana pengangkut pasukan untuk perairan pedalaman seperti di aliran sungai, danau, rawa atau daerah kotor lainnya yang tak mungkin dilalui oleh perahu atau kapal standar," kata Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Dr Erzi Agson Gani di Jakarta, Senin.
Menurut dia, prototipe kapal rawa pesanan TNI-AL dan PT Mega Perkasa Engineering (MPE) itu sedang diuji coba.
"Berbeda dengan kapal biasa yang baling-balingnya terendam di air, swamp boat digerakkan oleh mesin berbaling-baling yang berada di atas permukaan air," katanya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan dan BPPT juga sedang mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (Puna) Wulung generasi baru (PA7) yang dirancang bisa terbang selama enam jam tanpa henti dengan membawa peralatan keamanan.
Erzi memaparkan, pesawat itu adalah pengembangan Puna Wulung PA5 yang sukses pada akhir 2012 dan telah diproduksi PT Dirgantara Indonesia dan PT LEN pada 2013 untuk menjadi bagian dari skuadron TNI Angkatan Udara.
Puna Wulung merupakan satu dari lima jenis Puna rancangan BPPT dan Kementerian Pertahanan yakni Puna Sriti, Puna Alap-alap, Puna Pelatuk, dan Puna Gagak, serta sudah mengacu pada standar kelaikan terbang militer (IMA).
BPPT bersama Pelindo 3 dan konsorsium BUMN juga sedang membangun Automatic Container Transportation (ACT) yang merupakan moda transportasi angkutan kontainer berbasis teknologi monorel, yang teknologi boogie-nya telah dikembangkan BPPT sejak 2006.
"Teknologi ACT ini akan diimplementasikan di Pelabuhan Teluk Lamong Surabaya. Dalam kaitan dengan ini kami sedang merancang test track monorail di Puspiptek Serpong," tambahnya. (Antara)
TNI AL Kembali Menerima Tiga Kapal Perang Produksi Dalam Negeri
Di penghujung 2013 ini TNI AL kembali menerima tiga kapal perang buatan dalam negeri, yaitu satu kapal kelas kapal cepat berpeluru kendali dan dua kapal kelas patroli cepat, di dermaga Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.
Ketiga kapal perang itu diberi nama KRI Alamang-644, KAL Kumai I-6-58, dan KAL Bireuen II-1-63, demikian keterangan Dinas Penerangan TNI AL, di Jakarta, Senin.
Upacara penerimaan dan pembaptisan kapal-kapal perang buatan PT Palindo Marine Shipyards itu dipimpin Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan diserahkan kepada pengguna, TNI AL, melalui Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, beberapa hari lalu.
KRI Alamang-644 jenis KCR-40 merupakan kapal keempat yang dipesan negara, menyusul KRI Clurit-641, yang dibaptis pada pada April 2011, KRI Kujang-642 (Februari 2012), dan KRI Beladau-643 (25 Januari 2013).
Kapal perang jenis KCR-40 yang dibangun di galangan kapal swasta nasional ini berukuran panjang 44 meter, lebar delapan meter, dan berat 238 ton.
Kapal jenis KCR-40 ini mampu menampung 50 ton bahan bakar, 15 ton air tawar, 35 orang anak buah kapal, dan masih mampu memuat delapan personel pasukan khusus.
Persenjataannya, antara lain satu unit meriam 30 mm, dua unit meriam 20 mm di anjungan, dan dua set peluru kendali C-705 buatan China. Untuk selanjutnya, kapal-kapal kelas KCR ini akan memperkuat jajaran Komando Armada Indonesia di Kawasan Barat TNI AL.
"Kami akan bangun 20 kapal jenis KCR seperti ini, kapal ini sangat efektif karena dapat dilengkapi peluru kendali dan sangat cocok dengan kondisi geografis perairan Indonesia di wilayah barat," kata Yusgiantoro.
Kapal ini juga memiliki peralatan navigasi akurat selain peralatan komunikasi antarkapal permukaan dan pesawat udara.
Kapal KCR-40 terbuat dari baja khusus, "high tensile steel", pada bagian hulu dan lambung kapal, dari PT Krakatau Steel, Cilegon.
Sedangkan bangunan atas kapal dari "alluminium alloy", digerakkan tiga mesin yang menerapkan sistem penggerak baling-baling kombinasi lima bilah.
Kehadiran kapal-kapal di kelas ini sangat tepat untuk patroli di perairan dangkal (littoral water) yang banyak tersebar di nusantara.
Kapal ini juga sudah lulus "harbour acceptance test" atau uji coba merapat di pelabuhan/dermaga dan "sea acceptance test" atau uji coba di laut dengan hasil memuaskan.
Sementara Kapal Patroli Cepat (PC-28), yaitu di kelas KAL Kumai I-6-58 dan KAL Bireuen II-1-63, mampu melaju maksimal hingga 29 knot per jam, panjang 28,85 meter, lebar 5,85 meter, dengan pengawak 15 personel, serta dibuat dari "alluminium marine", sehingga bobotnya ringan. (Antara)
Ketiga kapal perang itu diberi nama KRI Alamang-644, KAL Kumai I-6-58, dan KAL Bireuen II-1-63, demikian keterangan Dinas Penerangan TNI AL, di Jakarta, Senin.
Upacara penerimaan dan pembaptisan kapal-kapal perang buatan PT Palindo Marine Shipyards itu dipimpin Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan diserahkan kepada pengguna, TNI AL, melalui Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, beberapa hari lalu.
KRI Alamang-644 jenis KCR-40 merupakan kapal keempat yang dipesan negara, menyusul KRI Clurit-641, yang dibaptis pada pada April 2011, KRI Kujang-642 (Februari 2012), dan KRI Beladau-643 (25 Januari 2013).
Kapal perang jenis KCR-40 yang dibangun di galangan kapal swasta nasional ini berukuran panjang 44 meter, lebar delapan meter, dan berat 238 ton.
Kapal jenis KCR-40 ini mampu menampung 50 ton bahan bakar, 15 ton air tawar, 35 orang anak buah kapal, dan masih mampu memuat delapan personel pasukan khusus.
Persenjataannya, antara lain satu unit meriam 30 mm, dua unit meriam 20 mm di anjungan, dan dua set peluru kendali C-705 buatan China. Untuk selanjutnya, kapal-kapal kelas KCR ini akan memperkuat jajaran Komando Armada Indonesia di Kawasan Barat TNI AL.
"Kami akan bangun 20 kapal jenis KCR seperti ini, kapal ini sangat efektif karena dapat dilengkapi peluru kendali dan sangat cocok dengan kondisi geografis perairan Indonesia di wilayah barat," kata Yusgiantoro.
Kapal ini juga memiliki peralatan navigasi akurat selain peralatan komunikasi antarkapal permukaan dan pesawat udara.
Kapal KCR-40 terbuat dari baja khusus, "high tensile steel", pada bagian hulu dan lambung kapal, dari PT Krakatau Steel, Cilegon.
Sedangkan bangunan atas kapal dari "alluminium alloy", digerakkan tiga mesin yang menerapkan sistem penggerak baling-baling kombinasi lima bilah.
Kehadiran kapal-kapal di kelas ini sangat tepat untuk patroli di perairan dangkal (littoral water) yang banyak tersebar di nusantara.
Kapal ini juga sudah lulus "harbour acceptance test" atau uji coba merapat di pelabuhan/dermaga dan "sea acceptance test" atau uji coba di laut dengan hasil memuaskan.
Sementara Kapal Patroli Cepat (PC-28), yaitu di kelas KAL Kumai I-6-58 dan KAL Bireuen II-1-63, mampu melaju maksimal hingga 29 knot per jam, panjang 28,85 meter, lebar 5,85 meter, dengan pengawak 15 personel, serta dibuat dari "alluminium marine", sehingga bobotnya ringan. (Antara)
MUI Kecewa, Kapolri Tunda Aturan Jilbab Bagi Polwan
Pemakaian jilbab bagi polisi wanita (Polwan) tidak mengganggu tugas, bahkan bisa mendukung mereka dalam kelancaran tugasnya.
“Selain itu, memakai jilbab merupakan bagian dari hak asasi mmanusia yang harus dilaksanakan dan dihormati,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Welya Safitri dalam keterangan resminya yang ditulis, Sabtu (21/12/2013).
MUI, katanya bertugas untuk mendorong agar masalah jilbab polwan tidak berlarut-larut, dan mengajak pimpinan Polri untuk bersama-sama merumuskan model dan ketentuan mengenai pakaian jillbab bagi polwan.
Sementara itu, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan (BPP) MUI Tutty Alawiyah mengatakan, sebenarnya pakaian polwan sudah tertutup.
Adapun untuk menyeragamkan warna jilbab di antara polwan sebenarnya bisa dilakukan dalam waktu dekat. Agar tercipta suasana yang kondusif dalam lingkungan kedinasan di lingkungan Polri.
“Kami berharap Kapolri untuk segera membuat aturan penggunaan jilbab Hal ini untuk menjamin ketenangan batin polwan yang ingin menjalankan ibadanya melalui pemakaian jilbab,” ucapnya.
Menurutnya, setiap warga negara berhak menjalan ajaran agamanya. Dan ini juga dilindungi undang-undang sebagaimana termaktub dalam Pasal 29 Ayat 1 dan 2 UUD 1945.
Awalnya ia menyambut baik pernyataan Kapolri Jenderal Pol Sutarman yang mengizinkan polwan memakai jilbab, Tapi akhirnya ia kaget dan kecewa dengan pernyataan penundaan tersebut.
Maka, ia berencana akan bertemu dengan Kapolri untuk menyampaikan sikap MUI agar bisa mendorong penggunaan jilbab bisa disahkan dalam bentuk peraturan Kapolri. (POL)
“Selain itu, memakai jilbab merupakan bagian dari hak asasi mmanusia yang harus dilaksanakan dan dihormati,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Welya Safitri dalam keterangan resminya yang ditulis, Sabtu (21/12/2013).
MUI, katanya bertugas untuk mendorong agar masalah jilbab polwan tidak berlarut-larut, dan mengajak pimpinan Polri untuk bersama-sama merumuskan model dan ketentuan mengenai pakaian jillbab bagi polwan.
Sementara itu, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan (BPP) MUI Tutty Alawiyah mengatakan, sebenarnya pakaian polwan sudah tertutup.
Adapun untuk menyeragamkan warna jilbab di antara polwan sebenarnya bisa dilakukan dalam waktu dekat. Agar tercipta suasana yang kondusif dalam lingkungan kedinasan di lingkungan Polri.
“Kami berharap Kapolri untuk segera membuat aturan penggunaan jilbab Hal ini untuk menjamin ketenangan batin polwan yang ingin menjalankan ibadanya melalui pemakaian jilbab,” ucapnya.
Menurutnya, setiap warga negara berhak menjalan ajaran agamanya. Dan ini juga dilindungi undang-undang sebagaimana termaktub dalam Pasal 29 Ayat 1 dan 2 UUD 1945.
Awalnya ia menyambut baik pernyataan Kapolri Jenderal Pol Sutarman yang mengizinkan polwan memakai jilbab, Tapi akhirnya ia kaget dan kecewa dengan pernyataan penundaan tersebut.
Maka, ia berencana akan bertemu dengan Kapolri untuk menyampaikan sikap MUI agar bisa mendorong penggunaan jilbab bisa disahkan dalam bentuk peraturan Kapolri. (POL)
TNI AL Kembali Kirimkan Tim Teknis Kapal Selam ke Rusia
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan membeli kapal selam baru atau bekas.
"Januari 2014 nanti tim teknis segera berangkat ke Rusia untuk menanggapi tawaran kapal selam dari negara tersebut. Tim teknis akan mempelajari kesesuaian penawaran tersebut dengan kebutuhan di Indonesia," kata dia usai menyaksikan peresmian KRI Alamang 644 di Batam, Jumat.
Ia mengatakan, Indonesia memang membutuhkan penambahan kapal selam untuk menjaga kedaulatan NKRI dari kedalaman laut terutama untuk wilayah berperairan dalam.
Marsetio mengatakan, jika dilihat dari luas lautan yang mencapai dua per tiga dari luas NKRI, idealnya Indonesia memiliki sedikitnya 12 kapal selam.
"Kalau Indonesia jadi membeli dari Rusia, maka akan menjadi negara pertama di Asia yang memiliki kapal selam Kilo Class," kata dia.
Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro mengatakan saat ini tengah melakukan negosiasi atas penawaran Rusia agar Indonesia membeli kapal selam Kelas Kilo.
"Kami inginnya kapal tersebut dilengkapi dengan rudal Club S yang mampu membidik sasaran hingga 400 kilometer," kata dia.
Rudal Club S, ialah rudal antikapal jarak jauh yang diluncurkan dari bawah permukaan air. Jenis peralatan tempur ini termasuk kategori misil pembunuh yang mempunyai jarak tembak hingga 400 kilometer.
Ia mengatakan, kapal-kalal selam yang akan dibeli Indonesia cocok ditempatkan pada wilayah timur yang memiliki perairan laut yang dalam.
"Untuk perairan barat yang berkarakterisitik berpulau-pulau cocok dengan kapal jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) ukuran 40-60 meter namun dengan persenjataan yang modern," kata Purnomo.
Ia mengatakan, akan membangun hingga 40 KCR hingga 2024 untuk memenuhi kebutuhan kapal TNI AL terutama wilayah barat.
Jumat sore, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dan sejumlah pejabat utama Mabes TNI meresmikan tiga kapal untuk TNI AL.
Kapal tersebut adalah KRI Alamang 644 berjenis Kapal Cepat Rudal ukuran 40 meter, dan dua kapal Angkatan Laut (KAL) Bireuen II-1-63 (KAL Bireun) dan KAL Kumai I-6-58 dengan panjang kurang lebih 28 meter. (Antara)
"Januari 2014 nanti tim teknis segera berangkat ke Rusia untuk menanggapi tawaran kapal selam dari negara tersebut. Tim teknis akan mempelajari kesesuaian penawaran tersebut dengan kebutuhan di Indonesia," kata dia usai menyaksikan peresmian KRI Alamang 644 di Batam, Jumat.
Ia mengatakan, Indonesia memang membutuhkan penambahan kapal selam untuk menjaga kedaulatan NKRI dari kedalaman laut terutama untuk wilayah berperairan dalam.
Marsetio mengatakan, jika dilihat dari luas lautan yang mencapai dua per tiga dari luas NKRI, idealnya Indonesia memiliki sedikitnya 12 kapal selam.
"Kalau Indonesia jadi membeli dari Rusia, maka akan menjadi negara pertama di Asia yang memiliki kapal selam Kilo Class," kata dia.
Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro mengatakan saat ini tengah melakukan negosiasi atas penawaran Rusia agar Indonesia membeli kapal selam Kelas Kilo.
"Kami inginnya kapal tersebut dilengkapi dengan rudal Club S yang mampu membidik sasaran hingga 400 kilometer," kata dia.
Rudal Club S, ialah rudal antikapal jarak jauh yang diluncurkan dari bawah permukaan air. Jenis peralatan tempur ini termasuk kategori misil pembunuh yang mempunyai jarak tembak hingga 400 kilometer.
Ia mengatakan, kapal-kalal selam yang akan dibeli Indonesia cocok ditempatkan pada wilayah timur yang memiliki perairan laut yang dalam.
"Untuk perairan barat yang berkarakterisitik berpulau-pulau cocok dengan kapal jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) ukuran 40-60 meter namun dengan persenjataan yang modern," kata Purnomo.
Ia mengatakan, akan membangun hingga 40 KCR hingga 2024 untuk memenuhi kebutuhan kapal TNI AL terutama wilayah barat.
Jumat sore, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dan sejumlah pejabat utama Mabes TNI meresmikan tiga kapal untuk TNI AL.
Kapal tersebut adalah KRI Alamang 644 berjenis Kapal Cepat Rudal ukuran 40 meter, dan dua kapal Angkatan Laut (KAL) Bireuen II-1-63 (KAL Bireun) dan KAL Kumai I-6-58 dengan panjang kurang lebih 28 meter. (Antara)
Jelang Natal & Tahun Baru Kodam IX/Udayana Tingkatkan Penjagaan Perbatasan NKRI
Komando Daerah Militer IX/Udayana meningkatkan penjagaan di perbatasan negara, di Provinsi NTT, yang berbatasan dengan negara Timor Timur, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2014.
"Kami jaga daerah perbatasan. Ada pasukan di sana baik di Bali sampai Kupang, Nusa Tenggara Timur. semua siaga," kata Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya, di Denpasar, Sabtu.
Pihaknya telah mengingatkan pasukan di perbatasan untuk mewaspadai dan tidak lengah dalam menjaga keamanan.
"Kami siap. Kami tidak pernah lengah," ucap jenderal bintang dua itu.
Dia menjelaskan, kerawanan keamanan yang kerap terjadi di wilayah perbatasan itu di antaranya perdagangan dan lalu lintas penyeberangan ilegal antardua negara.
Sementara itu terkait pengamanan di Bali menjelang Natal dan Tahun Baru, Wisnu Bawa Tenaya mengungkapkan bahwa pihaknya tengah meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan.
Namun ia tidak menyebutkan secara detail jumlah personel yang dilibatkan untuk pengamanan jelang Natal dan Tahun Baru 2014.
"Semua dilibatkan jaga Bali. Semua pecalang bersama-sama amankan Bali," katanya. (Antara)
"Kami jaga daerah perbatasan. Ada pasukan di sana baik di Bali sampai Kupang, Nusa Tenggara Timur. semua siaga," kata Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya, di Denpasar, Sabtu.
Pihaknya telah mengingatkan pasukan di perbatasan untuk mewaspadai dan tidak lengah dalam menjaga keamanan.
"Kami siap. Kami tidak pernah lengah," ucap jenderal bintang dua itu.
Dia menjelaskan, kerawanan keamanan yang kerap terjadi di wilayah perbatasan itu di antaranya perdagangan dan lalu lintas penyeberangan ilegal antardua negara.
Sementara itu terkait pengamanan di Bali menjelang Natal dan Tahun Baru, Wisnu Bawa Tenaya mengungkapkan bahwa pihaknya tengah meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan.
Namun ia tidak menyebutkan secara detail jumlah personel yang dilibatkan untuk pengamanan jelang Natal dan Tahun Baru 2014.
"Semua dilibatkan jaga Bali. Semua pecalang bersama-sama amankan Bali," katanya. (Antara)
Noam Chomsky: Papua, Skandal Besar Barat
Salah satu intelektual terkemuka dunia, Noam Chomsky, angkat bicara mengenai kondisi di Papua. Dalam sebuah wawancara yang muncul di YouTube, profesor emeritus Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, itu menyebut genosida sedang terjadi di Papua.
"Dukungan Barat terhadap penindasan di Papua Barat adalah skandal besar," kata Chomsky dalam salah satu video yang merupakan bagian dari serial "The Chomsky Videos", diunggah pada 8 Desember 2013. Negara-negara Barat, kata Chomsky, mengamini karena ingin mengeruk sumber daya alam Papua.
Chomsky yang kerap disebut sebagai "Bapak Linguistik Modern" itu menyatakan, populasi, kebudayaan dan masyarakat Papua sedang berada dalam penindasan. "Apa yang terjadi di sana? Jelas genosida yang nyata," kata Chomsky. "Jika aktivis-aktivisnya ditaruh di satu ruangan, mereka terlihat putus asa," katanya pria keturunan Yahudi kelahiran 7 Desember 1928.
Dan posisi Amerika Serikat, kata Chomsky, mendukung aksi itu. Selama 25 tahun, politik luar negeri negerinya itu mendukung segala macam aksi termasuk penindasan militer terhadap Papua, kata intelektual yang menganggap dirinya seorang sosialis libertarian itu.
Video wawancara Chomsky ini sudah beredar luas di Papua. Tabloid Jubi melalui lamannya turut menyiarkan ulang video ini. (VivaNews)
Chomsky yang kerap disebut sebagai "Bapak Linguistik Modern" itu menyatakan, populasi, kebudayaan dan masyarakat Papua sedang berada dalam penindasan. "Apa yang terjadi di sana? Jelas genosida yang nyata," kata Chomsky. "Jika aktivis-aktivisnya ditaruh di satu ruangan, mereka terlihat putus asa," katanya pria keturunan Yahudi kelahiran 7 Desember 1928.
Dan posisi Amerika Serikat, kata Chomsky, mendukung aksi itu. Selama 25 tahun, politik luar negeri negerinya itu mendukung segala macam aksi termasuk penindasan militer terhadap Papua, kata intelektual yang menganggap dirinya seorang sosialis libertarian itu.
Video wawancara Chomsky ini sudah beredar luas di Papua. Tabloid Jubi melalui lamannya turut menyiarkan ulang video ini. (VivaNews)
Jaga Doktrin dan Taktik Tempur, Indonesia Harus Ciptakan Simulator Sukhoi Sendiri
Direktur Teknologi Dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia Andi Alisjahbana menyarankan pemerintah agar tidak membeli simulator pesawat tempur Sukhoi dari luar negeri. "Full Mission Simulator banyak berisi pelatihan-pelatihan menjalankan misi pesawat tempur, dan banyak yang bersifat universal tapi juga di dalamnya adalah doktrin tempur TNI AU," kata dia dalam surat elektroniknya pada Tempo, Jumat, 20 Desember 2013.
Menurut Andi, semua negara pengguna pesawat tempur Sukhoi memilih membuat sendiri simulator kemudinya, dengan pertimbangan untuk melindungi rahasia negaranya. Contohnya, China dan Malaysia yang membuat sendiri simulator kemudi pesawat tempur buatan Rusia itu.
Andi menjelaskan, simulator kemudian untuk pesawat tempur berbeda dengan simulator untuk pesawat sipil. Simulasi kemudi pesawat sipil hanyalah Flight Simulator yang digunakan oleh umumnya sekolah penerbangan.
Flight Simulator dirancang, selain melatih keahlian terbang dan mengemudikan pesawat, juga untuk melatih pilot menghadapai keadaan darurat yang tidaklah mungkin di lakukan di pesawat aslinya seperti kerusakan mesin, rusaknya alat navigasi, hingga pendaratan darurat.
"Pilot akan dilatih menggunakan Flight Simulator pada kondisi kondisi ini, maka pilot langsung tahu langkah-langkah yang harus diambil," ucap Andi
Simulator pesawat tempur punya prinsip yang sama. Hanya bedanya pesawat tempur punya tujuan menjalankan misi perang. Pesawat tempur juga dilengkapi dengan senjata seperti rudal dan radar untuk kepentingan tempur, yang pemakaiannya punya prosedur tertentu. "Simulator pesawat tempur memiliki cakupan jauh lebih luas dari Flight Simulator, karena itu disebut Full Mission Simulator (FSM)," kata Andi.
Piranti Full Mission Simulator juga dapat diprogram untuk menghadapi pesawat musuh yang spesifik hanya dengan memprogramkan data penerbangan dan manuver pesawat tempur musuh tersebut.
Dengan cakupan latihan pilot pesawat tempur dengan piranti kendali simulasi itu, Full Mission Simulator menyimpan data diantaranya prosedur saat pesawat tempur bertemu musuh mulai hingga prosedur melakukan pengejaran pesawat musuh, termasuk pelepasan senjata untuk melumpuhkan musuh. "Ini semuanya merupakan rahasia negara," kata Andi.
Andi mengatakan, dengan alasan itu, pemerintah disarankan membuat simulator Sukhoi itu di dalam negeri. "Nilai strategisnya sudah sangat jelas dan juga dilindungi dalam UU Nomor 16/2012 mengenai Industri Pertahanan Nasional," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiaantoro mengungkapkan rencana pemerintah membeli simulator kemudi pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi SU-27 dan SU-30. Kementerian Pertahanan tengah memilah produsen simulator Sukhoi tersebut sebab ada 3 negara yang bisa memproduksinya, yakni Rusia, China, dan Kazakhstan.
"Kami masih pikirkan mana yang lebih cocok," kata Purnomo pada wartawan di kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, 16 Desember 2013.
Dewan Perwkilan Rakyat mendukung rencana Kementerian Pertahanan membeli simulator Sukhoi. Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan, pembelian simulator tersebut sudah dibicarakan sejak 2 tahun lalu untuk melengkapi skuadron Sukhoi. "DPR menilai Indonesia belum mampu memproduksi simulator sendiri," kata dia ketika dihubungi Tempo, Senin malam, 16 Desember 2013. (Tempo)
Menurut Andi, semua negara pengguna pesawat tempur Sukhoi memilih membuat sendiri simulator kemudinya, dengan pertimbangan untuk melindungi rahasia negaranya. Contohnya, China dan Malaysia yang membuat sendiri simulator kemudi pesawat tempur buatan Rusia itu.
Andi menjelaskan, simulator kemudian untuk pesawat tempur berbeda dengan simulator untuk pesawat sipil. Simulasi kemudi pesawat sipil hanyalah Flight Simulator yang digunakan oleh umumnya sekolah penerbangan.
Flight Simulator dirancang, selain melatih keahlian terbang dan mengemudikan pesawat, juga untuk melatih pilot menghadapai keadaan darurat yang tidaklah mungkin di lakukan di pesawat aslinya seperti kerusakan mesin, rusaknya alat navigasi, hingga pendaratan darurat.
"Pilot akan dilatih menggunakan Flight Simulator pada kondisi kondisi ini, maka pilot langsung tahu langkah-langkah yang harus diambil," ucap Andi
Simulator pesawat tempur punya prinsip yang sama. Hanya bedanya pesawat tempur punya tujuan menjalankan misi perang. Pesawat tempur juga dilengkapi dengan senjata seperti rudal dan radar untuk kepentingan tempur, yang pemakaiannya punya prosedur tertentu. "Simulator pesawat tempur memiliki cakupan jauh lebih luas dari Flight Simulator, karena itu disebut Full Mission Simulator (FSM)," kata Andi.
Piranti Full Mission Simulator juga dapat diprogram untuk menghadapi pesawat musuh yang spesifik hanya dengan memprogramkan data penerbangan dan manuver pesawat tempur musuh tersebut.
Dengan cakupan latihan pilot pesawat tempur dengan piranti kendali simulasi itu, Full Mission Simulator menyimpan data diantaranya prosedur saat pesawat tempur bertemu musuh mulai hingga prosedur melakukan pengejaran pesawat musuh, termasuk pelepasan senjata untuk melumpuhkan musuh. "Ini semuanya merupakan rahasia negara," kata Andi.
Andi mengatakan, dengan alasan itu, pemerintah disarankan membuat simulator Sukhoi itu di dalam negeri. "Nilai strategisnya sudah sangat jelas dan juga dilindungi dalam UU Nomor 16/2012 mengenai Industri Pertahanan Nasional," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiaantoro mengungkapkan rencana pemerintah membeli simulator kemudi pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi SU-27 dan SU-30. Kementerian Pertahanan tengah memilah produsen simulator Sukhoi tersebut sebab ada 3 negara yang bisa memproduksinya, yakni Rusia, China, dan Kazakhstan.
"Kami masih pikirkan mana yang lebih cocok," kata Purnomo pada wartawan di kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, 16 Desember 2013.
Dewan Perwkilan Rakyat mendukung rencana Kementerian Pertahanan membeli simulator Sukhoi. Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan, pembelian simulator tersebut sudah dibicarakan sejak 2 tahun lalu untuk melengkapi skuadron Sukhoi. "DPR menilai Indonesia belum mampu memproduksi simulator sendiri," kata dia ketika dihubungi Tempo, Senin malam, 16 Desember 2013. (Tempo)
175 Prajurit Satgas Kompi Zeni TNI Konga terima penghargaan medali PBB
Sebanyak 175 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-J/MONUSCO, menerima penghargaan medali Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Penghargaan medali PBB ini disematkan langsung oleh Special Representative of Secretary General (SRSG) untuk MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo), Martin Kobler, di Camp Bumi Nusantara, Dungu, Kongo-Afrika, Kamis, 19 Desember 2013.
Momen ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi prajurit TNI Konga XX-J, karena penyematan penghargaan medali PBB dilakukan langsung oleh pejabat tertinggi di MONUSCO. Adapun prajurit TNI terdiri dari TNI AD 151 orang, TNI AL 19 orang dan TNI AU 5 orang, dibawah pimpinan Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas (Dansatgas), bertugas menjalankan misi pemeliharaan perdamaian bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Demokratik Kongo-Afrika Tengah, selama 11 bulan terakhir.
Dalam amanatnya, SRSG menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja dan dedikasi yang diberikan oleh Satgas Kizi TNI Konga XX-J selama bertugas di daerah Kongo, seperti yang tertuang dalam amanat yang dibacakan dengan menggunakan bahasa Indonesia oleh Martin Kobler sebagai bentuk penghormatan khusus kepada Kontingen Indonesia,
“sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh personel Satgas Kompi Zeni Indonesia yang telah memberikan karya terbaik di dalam misi perdamaian MONUSCO. Besar harapan saya kepada Satgas Kompi Zeni Indonesia untuk tetap bertugas dengan penuh dedikasi dalam rangka mewujudkan stabilitas dan kemajuan bagi masyarakat Republik Demokratik Kongo,” ujar Martin dalam siaran persnya, Jumat (20/12/2013).
Kegiatan upacara Medal Parade Kontingen Indonesia diakhiri dengan defile pasukan di hadapan SRSG dan seluruh Komandan Kontingen di Dungu, dilanjutkan pertunjukan demonstrasi Beladiri Militer Yong Moodo dan Kolone Senapan oleh personel Satgas Kizi TNI. Atraksi yang membutuhkan konsentrasi, pelatihan dan keterampilan tinggi tersebut mengundang decak kagum para hadirin. (SIndo)
Penghargaan medali PBB ini disematkan langsung oleh Special Representative of Secretary General (SRSG) untuk MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo), Martin Kobler, di Camp Bumi Nusantara, Dungu, Kongo-Afrika, Kamis, 19 Desember 2013.
Momen ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi prajurit TNI Konga XX-J, karena penyematan penghargaan medali PBB dilakukan langsung oleh pejabat tertinggi di MONUSCO. Adapun prajurit TNI terdiri dari TNI AD 151 orang, TNI AL 19 orang dan TNI AU 5 orang, dibawah pimpinan Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas (Dansatgas), bertugas menjalankan misi pemeliharaan perdamaian bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Demokratik Kongo-Afrika Tengah, selama 11 bulan terakhir.
Dalam amanatnya, SRSG menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja dan dedikasi yang diberikan oleh Satgas Kizi TNI Konga XX-J selama bertugas di daerah Kongo, seperti yang tertuang dalam amanat yang dibacakan dengan menggunakan bahasa Indonesia oleh Martin Kobler sebagai bentuk penghormatan khusus kepada Kontingen Indonesia,
“sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh personel Satgas Kompi Zeni Indonesia yang telah memberikan karya terbaik di dalam misi perdamaian MONUSCO. Besar harapan saya kepada Satgas Kompi Zeni Indonesia untuk tetap bertugas dengan penuh dedikasi dalam rangka mewujudkan stabilitas dan kemajuan bagi masyarakat Republik Demokratik Kongo,” ujar Martin dalam siaran persnya, Jumat (20/12/2013).
Kegiatan upacara Medal Parade Kontingen Indonesia diakhiri dengan defile pasukan di hadapan SRSG dan seluruh Komandan Kontingen di Dungu, dilanjutkan pertunjukan demonstrasi Beladiri Militer Yong Moodo dan Kolone Senapan oleh personel Satgas Kizi TNI. Atraksi yang membutuhkan konsentrasi, pelatihan dan keterampilan tinggi tersebut mengundang decak kagum para hadirin. (SIndo)
Langganan:
Postingan (Atom)