Prajurit TNI misi perdamaian Libanon |
Upacara pemberangkatan dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, dengan upacara militer di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2013).
Dalam amanatnya, Panglima TNI mengatakan, opini publik domestik dan persepsi masyarakat internasional terhadap determinasi kebijakan politik luar negeri Indonesia selalu menjadi elemen yang sangat penting dalam formulasi penyelenggaraan hubungan internasional dan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.
“Sehingga secara langsung memberikan nilai terhadap kapasitas dan kredibilitas Indonesia di forum internasional,” ujar Panglima TNI.
Dalam kaitan ini, katanya, prajurit sekalian merupakan salah satu faktor penentu, sekaligus pelaku keberhasilan diplomasi Indonesia dalam mengangkat citra dan kredibilitas bangsa dan negara, melalui misi PBB yang diembankan negara kepada para prajurit sekalian.
Dari 1.169 Prajurit TNI tersebut, yaitu: 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-H dipimpin Letkol Inf M. Asmi, 75 personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-F dipimpin Letkol Cpm Andri Gunawan, 150 personel Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-F2 dipimpin Mayor Inf Aulia Dwi.
Sedangkan 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (SHQSU) Konga XXVI-F1 dipimpin Kolonel Inf Adipatikarnawijaya, 6 (enam) personel Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-D dipimpin Mayor Arm Syamsul Bahri.
18 personel Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-D dipimpin Mayor Arm Erza Nathanael, 9 (Sembilan) personel Satgas Level 2 Hospital Unifil XXIX-E dipimpin Kapten Ckm dr. Trisihono, S. PM dan 11 personel Milstaf Sector East HG Unifil dipimpin Kolonel Inf Kemal.
Penugasan yang akan dilaksanakan merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea empat yang berbunyi, “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” (POL)