Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, mengatakan membaca prediksi tantangan nasional ke depan, TNI dituntut terus memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan guna menghadapi berbagai trouble spot yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI harus memiliki kemampuan taktis dan strategis serta mobilitas dan daya tempur yang efektif.
"Latihan Satgultor TNI harus dilakukan melalui latihan secara bertahap dan berlanjut dengan mengedepankan interoperability Sat-81, Denjaka, dan Satbravo ‘90 serta unsur-unsur bantuan lainnya," kata Moeldoko dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Minggu (1/12).
Moeldoko dan rombongan melihat secara langsung aksi para prajurit TNI yang terlibat Latihan Satgultor TNI, yaitu Satgultor 81/Kopassus, Denjaka/Marinir, Denbravo’90/ Paskhas.
Dalam skenario latihan, ada kapal milik Indonesia yang dibajak oleh kelompok teroris di perairan Batam. Dengan profesional dari kekuatan Tri Matra (AD, AL, AU) serta didukung dengan manuver dari pesawat yang menerjunkan di laut maupun di kapal sasaran, Sea Rider yang bergerak cepat mendekati sasaran, serta gerakan helikopter yang menerjunkan prajurit TNI ke sasaran, akhirnya teroris yang menguasai kapal dapat dilumpuhkan. (KJ)