Penyerbuan Teroris dan Pembebasan sandera, akhiri latgab Angkatan Udara RI-China

Setelah 10 hari menggelar latihan gabungan (latbag), Paskhas TNI AU dan PLA Airforce China menggelar simulasi penyerbuan teroris di Lanud Husein Sastranegara, hari ini.

Dalam Latgab itu ratusan anggota memerankan misi penyelematan dua orang sandera yang berperan sebagai dua orang diplomat dari Indonesia dan China. Atas seizin dari kedua kepala negara, akhirnya dua pasukan elite itu pun diizinkan untuk bekerja sama menyelamatkan sandera.


Latgab TNI AU-Airforce China (Dok. Tri Ispranoto)

Penyerbuan diawali dengan penerjunan puluhan anggota dari pesawat hercules. Tak berselang lama, anggota lain turun dari atas helikopter super puma dengan menggunakan seutas tali tepat di atas gedung tempat para teroris menyandera dua korbannya.


Selain penyerbuan dari udara, dalam latgab ini juga dipraktikan bagaimana apiknya para anggota terlatih menyerbu gedung tempat penyanderaan berlangsung dengan menggunakan mobil dan motor tempur. Hanya dalam hitungan menit para sandera pun akhirnya bisa diselamatkan.

Sayangnya, dalam simulasi penyerbuan kali ini para wartawan baik dari Indonesia maupun China dilarang mengambil gambar dan hanya menunggu ditempat upacara penutupan berlangsung. Mereka beralasan, hal itu dilakukan lantara dalam operasi kali ini benar-benar seperti aslinya, yakni dengan menggunakan peluru tajam.

"Ini adalah latihan anti teror ketiga, tapi khusus untuk Paskhas dan PLA ini yang pertama. Setelah ini kita akan evaluasi, untuk selanjutnya kita berencana menggelar latihan serupa tahun depan dengan tuan rumah China," jelas Direktur Latihan Bersama 'Sharp Knife Airborne 2013 Kolonel Rolland Waha.

Ditempat yang sama Direktur Latihan dari PLA Airforce China, Senior Kolonel Li Zhong Hua, memberikan pujian kepada Anggota TNI Indonesia. Menurutnya, selain Indonesia alamnya indah juga nyatanya para anggota TNI bisa bergaul dan bersosialisasi denga anggotanya dengan cepat.

Tidak hanya itu, dia menilai, anggota TNI di Indonesia memiliki tugas dan fungsi yang kompleks sehingga setiap anggotanya memiliki teknik dan wawasan yang luas. Selain itu, keorganisasian yang dimiliki TNI dinilainya sangat baik.

"Organisasi TNI sangat baik. Selain itu kemampuan anti teror mereka juga baik. Dalam latihan ini kita memperdalam teknik dan juga persahabatan antara kedua negara. Tahun depan akan dilakukan lagi (latgab) yang akan memperdalam persahabatan antara kedua negara," tuturnya.

Pihaknya berharap, dengan latihan seperti ini maka keamanan negara masing-masing dan keamanan international akan terjaga oleh masing-masing anggota tentara dinegaranya. (Sindo)