Bapeten Nonatifkan Reaktor Nuklir di Bandung

Gempa bumi disusul tsunami yang mengganggu reaktor nuklir Fukusima, Jepang, 2011 lalu, membuka mata bagi setiap negara untuk meningkatkan keselamatan dalam penelitian teknologi nuklir. Pascaperistiwa Fukusima, Badan Tenaga Atom Internasional/International Atomic Energy Agency (IAEA) meminta tiap negara untuk menginvestigasi keselamatan reaktor nuklirnya.

Bapeten Nonatifkan Reaktor Nuklir di Bandung

Reaktor nuklir di Bandung menjadi salah satu yang diinvestigasi. Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), As Natio Lasman, mengungkapkan sesuai keputusan IAEA pihaknya segera melakukan investigasi terhadap reaktor-reaktor nuklir yang ada di Indonesia, yakni reaktor nuklir untuk riset dan eksperimen di Serpong dan dua reaktor nuklir untuk pendidikan di Yogyakarta dan Bandung.


"Jadi setelah kejadian Fukusima maka seluruh dunia sepakat di bawah IAEA untuk menginvestigasi ulang seluruh keselamatan nuklir masing-masing negara pada semua reaktornya. Kita investigasi di Yogya, Bandung, Serpong. Alhamdulillah semua baik," kata Lasman, di Bandung, Selasa (13/11).

Khusus untuk reaktor nuklir di Bandung yang berlokasi di Jalan Tamansari, untuk sementara dinonaktifkan. Karena hasil investigasi merekomendasikan bahwa bangunan reaktor ini harus dilakukan penguatan-penguatan. (KJ)