KRI Kakap-811 |
Hadir dalam rapat tersebut Asisten Intelijen Danguspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskiel Katiandagho, Asisten Opersi (Asops) Danguspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Andi Abdul Aziz, Komandan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Koarmatim Kolonel Laut (P) Suhartono, Komandan KRI Kakap-811 Mayor Laut (P) John David Nalasakti Sondakh, S.T., serta Komandan KRI Hiu-634 Mayor Laut (P) Iwan Ridhwan, S.E.
Rencananya KRI Kakap-811 melaksanakan tugas di Bawah Kendali Operasi (BKO) Guspurla Koarmatim, bersama dengan KRI Hiu-634, dengan sandi Operasi Tameng Cucut 13. KRI Kakap-811 merupakan kapal jenis Fast Patrol Boat (FPB) 57 M buatan PT. Pal Indonesia, dipersenjatai dengan meriam kaliber 40mm, 20mm dan senajata mesin kaliber 12,7mm. Kapal perang ini mampu membawa satu helikopter. Sedangkan KRI Hiu-364 dipersenjatai meriam kaliber 57mm dan senjata pamungkas Peluru Kendali (Rudal) C-802 buatan China.
Daerah operasi berada di wilayah perairan kepulauan Provinsi Sulawesi Utara meliputi perairan laut Pulau Marore, Miangas, Marampit, Kawaluso dan Sangihe Talaud. Kepulauan tersebut merupakan daerah pulau terluar Indonesia yang berada di wilayah Indonesia bagian utara dan berbatasan langsung dengan Philipina Selatan. Pulau terdepan yang berhadapan langsung dengan Philipina yaitu Pulau Miangas. Letak geografisnya adalah pada 5° 34' 02'' LU dan 126° 34' 54'' BT terdapat TD No. 056 dan TR No. 056.
Miangas lebih dekat dengan Filipina dari pada dengan wilayah Indonesia lainnya. Jarak antara Miangas dengan Santa Agustin atau General Santos Mindanao Filipina Selatan dapat ditempuh dalam waktu 2 hingga 3 jam. Sementara jarak Miangas dengan Melonguane, ibu kota Kabupaten Talaud, sekitar 90 mil. Pelayaran dari Miangas ke Manado, sejauh 275 milih bisa memakan waktu sampai dua hari.
Pulau ini letaknya terpencil di tepi Samudera Pasific dan berhadapan langsung dengan pulau Mindanao Filipina. Luasnya, hanya sekitar 3,5 kilometer persegi. Secara administratif, dulunya Miangas termasuk dalam wilayah Kecamatan Nanusa, Kabupaten Sangihe Talaud. Kini sudah merupakan kecamatan sendiri yang bersifat khusus karena hanya membawahi satu desa yakni Desa Miangas.
Kawasan perbatasan mempunyai posisi strategis yang berdampak terhadap pertahanan dan keamanan, mengingat fungsinya sebagai wilayah terdepan Indonesia, dimana terjadi banyak pelintas batas baik dari dan ke Indonesia maupun Philipina. Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan dan politis ini perlu diperhatikan mengingat keterbatasan penanganan pelintas batas legal di wilayah Pulau Miangas. (Dispenarmatim | TNI AL)