Pengunaan Senjata Polisi Akan Dievaluasi, Terkait Brimob Tembak Satpam

Akibat penembakan satpam Bachrudin (35), yang dilakukan oknum Brimob Briptu Wawan, rencananya pimpinan polisi akan mengevaluasi polisi yang menggunanan senjata api (senpi).

Pengunaan Senjata Polisi Akan Dievaluasi, Terkait Brimob Tembak Satpam

Untuk tidak terjadi kasus yang serupa para anggota polisi akan dilakukan tes psikologi, sehingga bila menemukan anggota polisi aneh-aneh maka akan menarik senjata yang digenggamnya. 

"Tantu akan mengkaji, dan melakukan tes psikologi terhadap anggota polisi yang memegang senjata api. Bila adanya persoalan psikologi maka akan ditarik senpi dari anggota yang bersangkutan," ucap Kabid Humas Kombes Pol. Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (7/11).


Ditambahkannya, setiap anggota akan diawasi secara rutin oleh pemimpin setingkat kanit. Meraka akan melakukan evaluasi terhadap para anggotanya yang bertugas, dan menggunakan senpi.

"Apabila ditemukan yang aneh-aneh akan ditarik," ujar Rikwanto.

Karenanya, akan dilakukan tes rutin psikologi terhadap anggota polisi yang menggunakan senpi harus terus dilakukan rutin tes psikologi, dan kesetahatan.

"Semua kesatuan sesuai kepentingannya harus memenuhi syarat admistrasi," ujarnya

Seperti diberitakan, Bachrudin (35), yang sehari-harinya sebagai satpam tewas ditembak oleh oknum Brimob Briptu Wawan, di Ruko Galaxi No. 30-31 Blok L Kompleks 1000 Ruko,  Cengkareng Jakarta Barat, Selasa (5/11) malam.

Bachrudin, terkapar setelah timah panas mengenai dada bagian kirinya. Akibat perbuatannya,  Briptu Wawan menyerahkan diri ke Kesatuannya di Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jakarta Barat dan kemudian diperiksa di Polres Jakarta Barat. (JN)