Tugu NKRI di Pulau Sebatik | Dok. Kompas TV |
Komandan Korem 091 Aji Suryanatakesuma, Kolonel Inf Nono Suharsono mengatakan, barang kebutuhan sehari-hari masyarakat perbatasan dipasok dari Tawau, Malaysia melalui Pulau Sebatik. Kondisi itu dipastikan rawan penyelundupan narkoba dan barang ilegal lainnya. Untuk itu, TNI AD berencana akan menambah pasukan di wilayah perbatasan.
“Persoalan dua kasus narkoba kemarin tidak bisa disepelekan. Karena di wilayah Sebatik banyak sekali titik-titki rawan yang disalahgunakan. Kami jelas akan menempatkan prajurit terbaik di sana,” terangnya, Kamis (24/10/2013).
Rencananya, sambung Nono, selain meningkatkan pengamanan dan jumlah petugas di perbatasan, pihaknya juga akan menambahkan sejumlah pos di wilayah-wilayah yang dianggap rawan. Pihaknya juga akan menarik prajurit yang berjaga di daerah yang tidak begitu rawan dan dipindahkan ke pos yang masih rawan.
“Karena sebelum realisasi penambahan pasukan dilakukan, kami akan meningkatkan pengamanan ekstraketat di daerah tertentu yang rawan penyelundupan,” jelasnya.
Nono menegaskan, pengamanan di Pulau Sebatik yang merupakan perbatasan Indonesia dan Malaysai sangat penting. Apalagi, hal itu juga sangat berpengaruh pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia di daerah perbatasan.
“Sedikit cerita, dulu kami pernah mencegah empat ton lebih gula pasir yang mau diselundupkan ke Kaltim. Kalau itu masuk ke Kaltim, tentu akan berpengaruh terhadap pasaran gula pasir di Kaltim. Bisa tidak laku gula pasirnya. Contoh ini saja sudah mengkhawatirkan, apalagi narkoba,” ungkapnya.
Menurutnya, kekuatan personel Kodim di perbatasan cukup minim, sehingga Kodim akan mengambil petugas dari wilayah lain. “Pasukan TNI AD dari Batalyon Infanteri 141 Aneka Yudha Jaya Prakosa dalam waktu dekat akan ditarik dari perbatasan. Pasukan ini nantinya akan diganti oleh Batalyon Infanteri 100 Rider dari Kodam I Bukit Barisan,” pungkasnya.
Sumber : Kompas