Terdapat 22 titik pelabuhan sebagai pintu masuk Bali perlu diwaspadai akan dijadikan akses masuknya teroris ke Bali, Hal ini disampaikan oleh Ketua Bidang Pemberdayaan, penelitian dan perempuan, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bali , Wayan Gede Suyatartha, saat diskusi mengenai pencegahan terorisme di Bali, Denpasar, Kamis(2/1).
“Yang menjadi perhatian khusus di Bali adalah pintu-pintu masuk. Terdapat 22 pelabuhan di seluruh Bali baiki pelabuhan besar maupun pelabuhan rakyat yang harus mendapat pengawasan dari aparat keamanan. Jadi kadang munculnya senjata atau bahan ledak masuk ke Bali lewat pelabuhan rakyat yang tidak kita duga,” katanya.
Disampaikan pula bahwa Pintu masuk Bali ada dua yaitu jalur udara, melalui Bandara Ngurah Rai dan jalur laut lewat Pelabuhan. Sementara untuk Pelabuhan, tidak hanya pelabuhan besar seperti Gilimanuk, Benoa dan Padangbai saja, tapi juga pelabuhan rakyat atau lebih dikenal dengan pelabuhan tikus menjadi atensi khusus.
“Pintu masuk Bali kan ada dua, lewat udara yaitu Bandara dan lewat laut yaitu pelabuhan. Nah untuk pelabuhan tikut atau pelabuhan rakyat saat ini menjadi atensi khusus,” tambahnya.
FKPT Bali juga sudah mendeteksi adanya kantong kantong wilayah yang dijadinya aktivitas orang yang dicurigai dan dalam pengawasan. Juga mengimbau kepada masyarakat untuk tertib administrasi kependudukan dan peduli lingkungan sekitar untuk antisipasi adanya tindakan radikalisme oleh kelompok tertentu, termasuk aksi teroris. (JN)