TIDAK selamanya yang tua itu kalah dari yang muda. Begitulah barangkali semboyan tentara Irak dalam menghadapi senjata mutakhir pasukan gabungan Amerika-Inggris. Senjata-senjata kadaluwarsa yang berusia 30 tahunan nyatanya masih efektif menahan laju pasukan koalisi. Salah satunya adalah tank antipesawat bernama T-72. Terbukti kemampuannya di medan tempur masih bandel menghadapi serbuan mesin perang canggih AS.
Tank T-72 merupakan senjata pemusnah yang diciptakan Kharkiv Morozov dari Soviet yang kini menjadi Rusia, pada dekade 70-an. T-72 merupakan pengembangan dari T-64. Bentuknya mengingatkan pada tank seri T-54/55/62 dengan paduan bentuk konvensional dan ruang bahan bakar yang menyatu dengan tampilan roda yang efektif. Bila tank jenis T-64 lebih banyak digunakan di negara-negara maju bagian dari Uni Soviet, T-72 telah menyebar di dalam USSR dan diekspor ke negara-negara di luar Soviet. Jenis tank ini juga diproduksi di beberapa negara yaitu dan di Cekoslovakia, India, Polandia dan Yugoslavia.
Adapun yang membuat T-72 ini disegani lawannya adalah kelengkapan persenjataan yang disandang. Senjata meriam 2A46M/D-81TM kaliber 125 mm tipe smoothbore merupakan andalannya. Di samping itu T-72 dilengkapi amunisi Frag-HE (FS), HEAT-FS, dan HVAP-FSDS. Selongsong pelurunya dapat diisi secara otomatis dan manual dengan sudut bidik dari titik terendah -6 sampai +14 derajat. Kecepatan gerak senjata mengikuti lawan 25 Km/jam tergantung pada kondisi jalan dan jarak dengan sasaran. Namun biasanya diperlukan waktu berhenti sebelum menembak. Salah satu bukti kehebatannya adalah kemampuan menggulingkan tank jenis IFV dengan tembakan meriam utamanya hanya sekali bidik.
Tank T-72 AG
Tank T-64
tank M1 Abrams M1
Daya Gempur
Meskipun menyerupai jenis T-62, tank T-72 memiliki mobilitas lebih tinggi dengan keluaran tenaga sebesar 780 HP (tenaga kuda). Mesinnya memiliki getaran yang halus dan kedap dari asap sehingga goncangan yang terjadi dalam kabin tank minimal. Keuntungannya awak yang ada di dalamnya tidak cepat lelah dibanding berada di tank dengan getaran yang kuat. Meskipun memiliki bodi yang lebih besar T-72 diyakini memiliki kecepatan yang sama dengan T-64. Pada jenis T-72B1 digerakkan oleh piston V-12 pengolah multi bahan bakar (diesel, bensin atau minyak tanah). Bahan bakar cadangan lainnya dapat ditampung pada 2 drum yang menempel pada pantat kendaraan.
Di samping itu T-72 memiliki baja perlindungan yang kokoh yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Lempeng baja pasifnya dapat menahan serangan dari senjata kaliber 105 mm yang ditembakkan dari tank M1 Abrams dari jarak 2.000 meter. Model terakhir T-72Ms, T-72M1s dan T-72AG yang juga dilengkapi dengan laser pelacak serta alat pengindera malam. Fungsinya adalah untuk memastikan ketepatan tembakan sampai jarak 2.000 meter. Sinar infra-merah pada badan T-72 diletakkan di sisi kanan meriam utama. Letaknya berlawanan dengan sisi kiri pada jenis T-64.
Untuk T-72AG dengan alat penginderaannya tersebut mampu melihat sasaran pada siang hari sejauh 5.000 meter dan pada malam hari sampai sejauh 700 meter. Sedangkan T-72 hanya mampu melihat sejauh 2.000 meter pada siang hari dan 400 meter pada malam hari.
Di samping itu T-72 memiliki baja perlindungan yang kokoh yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Lempeng baja pasifnya dapat menahan serangan dari senjata kaliber 105 mm yang ditembakkan dari tank M1 Abrams dari jarak 2.000 meter. Model terakhir T-72Ms, T-72M1s dan T-72AG yang juga dilengkapi dengan laser pelacak serta alat pengindera malam. Fungsinya adalah untuk memastikan ketepatan tembakan sampai jarak 2.000 meter. Sinar infra-merah pada badan T-72 diletakkan di sisi kanan meriam utama. Letaknya berlawanan dengan sisi kiri pada jenis T-64.
Untuk T-72AG dengan alat penginderaannya tersebut mampu melihat sasaran pada siang hari sejauh 5.000 meter dan pada malam hari sampai sejauh 700 meter. Sedangkan T-72 hanya mampu melihat sejauh 2.000 meter pada siang hari dan 400 meter pada malam hari.
Meriam putar terbentuk dari baja dengan ketebalan maksimum 280 mm, moncongnya setebal 80 mm dan lapisan glacis setebal 200 mm membungkus lapisan baja. Selain memiliki sistem pendeteksi radiasi PAZ, T-72 dilengkapi dengan sistem antiradiasi kapal dan sistem penyaringan kolektif NBC serta sistem penahan tekanan. Sementara penunjang senjata utama adalah senapan mesin PKT kaliber 7,62 mm dengan jangkauan efektif siang hari 1.000 meter, malam hari 800 meter. Di sisi kanan juga terdapat peluncur roket ATGM jenis 2A46 M.
Sistem peralatan, amunisi dan kontrol senjata yang dimiliki T-72 hampir sama dengan T-62. Senjata yang dipakai kaliber 125 mm mampu untuk menembus lapisan baja dari tank Abrams M1 dari jarak 1.000 meter. Apalagi dengan dukungan peluru BK-27 HEAT semakin meningkatkan daya rasuk ke kendaraan lapis baja konvensional tiga kali lebih hebat. Sementara tipe peluru BK-29 didesain untuk menembus kendaraan lapis baja yang lebih lincah.
Saat ini sekitar 29 negara menggunakan tank T-72 ini termasuk Amerika Serikat. Di wilayah Arab yang menggunakan di samping Irak adalah Siria, Iran, dan Libia. Sebagian besar negara di Eropa bekas pecahan Uni Soviet masih banyak yang mempercayakan pada keandalannya. Sementara India yang berada di Asia menjadi salah satu yang menggunakan T-72. (Mohamad Syaefudin-35)
Saat ini sekitar 29 negara menggunakan tank T-72 ini termasuk Amerika Serikat. Di wilayah Arab yang menggunakan di samping Irak adalah Siria, Iran, dan Libia. Sebagian besar negara di Eropa bekas pecahan Uni Soviet masih banyak yang mempercayakan pada keandalannya. Sementara India yang berada di Asia menjadi salah satu yang menggunakan T-72. (Mohamad Syaefudin-35)