Satu Batalyon Prajurit Marinir Siaga Bencana

Satu satuan setingkat batalyon (SSY) Prajurit Korps Marinir TNI AL telah disiapkan untuk mendukung langkah-langkah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam siaga bencana.

Satu Batalyon Prajurit Marinir Siaga Bencana

Kesiapan itu ditunjukkan dalam gelar kesiapan pengamanan BNPB yang dipimpin Komandan Komando Garnisun Tetap III Surabaya (Kogartap III Surabaya) Mayjen TNI Ediwan Prabowo di lapangan Apel Kodam V Brawijaya, Surabaya, Kamis.

Prajurit Korps Marinir tersebut berasal dari Pasmar-1 yang dipimpin Mayor Mar Yulindo SE. Mereka tergabung dalam tiga SSY TNI AL dan akan selalu berkoordinasi dengan jajaran TNI AD, TNI AU, Polda Jatim, Basarnas serta elemen masyarakat lainnya.


Dalam gelar kesiapan yang dihadiri Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal), Gubernur Akademi TNI AL, Kepala Staf Garnisun Tetap III Surabaya, Kepala Staf Koarmatim, Wadan Kobangdikal, dan pejabat teras TNI/Polri se-Jatim itu, Komandan Kogartap III Surabaya menyatakan Indonesia menyimpan potensi bencana alam yang cukup besar.

"Hal itu karena letak geografis Indonesia yang diapit oleh dua lempeng yaitu lempeng Erasia dan lempeng Indoaustralia serta wilayah yang dikelilingi oleh barisan gunung berapi yang termasuk dalam lingkaran api pasifik, sehingga Indonesia dikenal sebagai Ring of Fire," katanya.

Selain itu, Indonesia juga memiliki dua musim yaitu musim panas dan musim hujan, selain kekayaan alam yang luar biasa, berupa kekayaan energi yang besar dan kondisi alam yang subur, namun potensi bencana alam juga cukup besar, di antaranya potensi gempa tektonik dan bahaya tsunami, potensi bencana erupsi gunung berapi dan gempa vulkanik, bahaya banjir dan tanah longsor serta angin puting beliung.

"Dengan mengetahui potensi bahaya bencana alam di wilayah kita ini, maka TNI/Polri serta segenap elemen masyarakat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana di daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten dituntut untuk selalu siaga menghadapi bencana alam yang akan terjadi sehingga dapat mencegah terjadinya dan jatuhnya korban," katanya.

Apel gabungan TNI/Polri di wilayah Kogartap III Surabaya itu dilaksanakan secara bersamaan dengan gelar pasukan TNI dan Polri serta elemen masyarakat dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di wilayah Jawa Timur pada tahun 2014 dengan tema "TNI/Polri Siap Membantu Rakyat dan Pemerintahan Daerah Dalam Menghadapi dan Mengatasi Bencana".

Dalam waktu yang sama, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington selaku Pembina Gabungan Jalasenastri Korps Marinir melakukan Tatap Muka dengan istri perwira Marinir Wilayah Timur (Marwiltim) di Balai Prajurit Pangkalan Korps Marinir (Lanmar) Surabaya.

Kegiatan yang juga diisi dengan ceramah Etika Pergaulan dari Prof Dr Neni Yulianita MS itu dihadiri Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, Ketua PG Jalasenastri Kormar Ny. Faridz Washington, Wakil Ketua PG Kormar Ny. Tommy Basari Natanegara, Ketua Korcab Pasmar-1 Ny. Siswoyo Hari Santoso, Ketua Korcab Pasmar-2 Ny. Denny Kurniadi, Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji, dan ratusan istri perwira di jajaran Marwiltim.

"Keberhasilan suami tidak terlepas dari bijaknya istri yang mendampingi, sehingga bila ingin suaminya berhasil harus menjadi istri yang bijak, penuh pengertian dan pemahaman terhadap karir suaminya, karena setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan istri prajurit akan berdampak terhadap kehidupan keluarga dan kedinasan suami," kata Dankormar. (Antara)