Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim mengapresiasi koordinasi yang telah dilakukan TNI AL dalam penanganan korban bencana erupsi Gunung Kelud. Hal tersebut disampaikan Wagub Jatim, Syaifullah Yusuf,) di Lapangan Desa Wates, Kecamatan Wates, Kediri, Senin (17/2/2014). |
TNI Tangani Bencana Erupsi Gunung Kelud | foto : siaga.com
|
Gus Ipul, panggilan akrab Wagub Jatim ini hadir di Kediri untuk menyambut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang melaksanakan kunjungan kerja di lokasi bencana. Lebih lanjut Gus Ipul menegaskan bahwa koordinasi serta laporan berjenjang sangat diperlukan untuk menciptakan suasana tertib dalam penyaluran bantuan maupun penanggulangan bagi para pengungsi agar penumpukan bantuan di satu tempat dapat dicegah dan dihindari. “Penumpukan bantuan di satu tempat menyebabkan tidak meratanya penyaluran bantuan sehingga bisa menimbulkan rasa iri di antara para pengungsi. Oleh sebab itu, semaksimal mungkin kita harus mencegah terjadinya penumpukan tersebut,” kata Gus Ipul dalam siaran pers yang diterima Jurnas.com, Senin malam.Sebelumnya, Kamis, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Dr. Marsetio, pada Kamis (14/2/2014) melalui Pangarmatim, Laksda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, langsung membentuk Satgas Penanggulangan Bencana akibat erupsi Gunung Kelud.
Posko Utama untuk menerima dan menyalurkan bantuan didirikan di Mako Koarmatim, sedangkan posko penanggulangan berada di Kabupaten Kediri, Malang, dan Blitar. Setiap Posko penanggulangan diperkuat oleh satu SSK (161 personel) TNI AL. Mereka bertugas untuk menyalurkan sumbangan, melaksanakan tindakan medis, serta menyiapkan suplai makanan untuk para pengungsi. Guna memudahkan bantuan, setiap posko juga dilengkapi dengan dapur lapangan serta rumah sakit lapangan.
(Jurnas)